(IslamToday ID) – Yunani bisa jadi adalah negara yang paling sakit hati dengan diubahnya Hagia Sophia dari sebelumnya museum menjadi masjid. Pemerintah Yunani pun menyatakan berduka ketika salat Jumat perdana digelar di bangunan kuno yang awalnya gereja tersebut.
Perdana Menteri (PM) Yunani, Kyriakos Mitsotakis mengatakan konversi bangunan itu kembali menjadi masjid oleh Turki adalah bukti kelemahan. Menurutnya, gereja-gereja di seluruh negeri berduka pada hari Jumat.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat bergabung dengan ribuan muslim untuk melaksanakan salat Jumat di Hagia Sophia. “Apa yang terjadi di (Istanbul) hari ini (Jumat) bukan unjuk kekuatan, tetapi bukti kelemahan,” katanya.
“Pembalikan itu tidak memiliki kekuatan untuk mengurangi pancaran sebuah monumen warisan global,” tambahnya.
“Terutama bagi kita orang Kristen Ortodoks, Hagia Sophia hari ini ada di hati kita lebih dari sebelumnya. Di sinilah jantung kita berdetak,” kata Mitsotakis seperti dikutip di AFP, Sabtu (25/7/2020).
Pada tengah hari kemarin, gereja-gereja di sekitar Yunani membunyikan lonceng dan mengibarkan bendera setengah tiang untuk memprotes apa yang kepala Gereja Yunani: Uskup Agung Ieronymos, sebut sebagai tindakan najis yang mencemari bekas katedral Kekaisaran Bizantium. “(Hari ini, Jumat) adalah hari berkabung untuk semua Kekristenan,” kata Ieronymos.
Ia menambahkan, akan mengadakan pelayanan khusus di Metropolis Athena pada malam hari dan melantunkan Nyanyian Rohani Akathist untuk menghormati Perawan Maria.
Menurut tradisi Yunani, layanan yang sama diadakan di Hagia Sophia pada malam kejatuhan ibukota Kekaisaran Bizantium ke Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453. “Hagia Sophia adalah simbol iman kita dan monumen budaya universal,” kata Ieronymos.
Kelompok agama dan nasionalis berencana mengadakan protes di Athena dan Thessaloniki terkait konversi Hagia Sophia kembali menjadi masjid.
Salah satu keajaiban arsitektur dunia dan Situs Warisan Dunia UNESCO di Istanbul itu awalnya adalah katedral utama Kekaisaran Bizantium, namun diubah menjadi masjid setelah Istanbul atau Konstantinopel ditaklukkan oleh Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453.
Dewan Negara, pengadilan administratif tertinggi di Turki, pada 10 Juli dengan suara bulat membatalkan keputusan kabinet 1934 dan mengatakan Hagia Sophia didaftarkan sebagai masjid dalam tindakan propertinya.
Erdogan kemudian memerintahkan monumen abad keenam itu dibuka kembali untuk ibadah muslim, yang membuat marah komunitas Kristen dan semakin memanaskan ketegangan antara Turki dan Yunani, yang sama-sama sekutu NATO. [wip]