(IslamToday ID) – Pemerintah Iran mengecam keras Insiden jet tempur Amerika Serikat (AS) yang membahayakan pesawat penumpang negaranya pada tanggal 23 Juli lalu. Namun, Komando AS menolak tuduhan itu dan mengatakan bahwa jet tempurnya telah melakukan manuver pada jarak aman.
Pesawat F-15 AS telah mengganggu penerbangan Iran Mahan Air 1152 dalam dua kejadian yang berselang kurang dari 6 menit. Demikian dilaporkan oleh Press TV Iran mengutip sumber-sumber yang enggan disebut namanya.
Insiden pertama dilaporkan terjadi ketika pesawat melewati wilayah al-Tanf di Suriah, yang diduduki oleh pasukan AS secara ilegal karena tidak memiliki mandat PBB.
Kemudian, insiden kedua terjadi hanya beberapa menit setelah insiden pertama saat pesawat penumpang melintasi perbatasan Suriah-Lebanon.
Insiden itu memaksa pilot untuk menurunkan dengan cepat pesawatnya agar tidak bertabrakan dengan pesawat F-15 karena melakukan manuver berbahaya. Beberapa penumpang dilaporkan mengalami cedera kepala karena berbenturan dengan langit-langit pesawat.
Pemerintah Iran sangat mengutuk insiden itu dan mengajukan keluhan resmi kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional agar memprotes tindakan militer AS.
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif menuduh AS telah membahayakan nyawa para pelancong yang tidak bersalah dengan ulah pesawatnya. Ia meminta komunitas internasional berani untuk menghentikan perilaku AS itu karena bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Komando Sentral AS (CENTCOM) juga menolak tuduhan terkait manuver jet tempurnya itu. Ia mengklaim telah bertindak sesuai dengan standar internasional dan menjaga jarak 1.000 meter dari pesawat yang hendak diperiksa secara visual itu. Namun, CENTCOM tidak menjelaskan mengapa F-15-nya sampai memeriksa pesawat penumpang itu. [wip]