(IslamToday ID) – Tentara India memperketat keamanan di Kashmir jelang 1 tahun pencabutan status otonomi khusus wilayah tersebut yang jatuh pada hari Rabu (5/8/2020).
Para tentara berpatroli di jalanan ibukota Kashmir, Srinagar sejak Senin, serta menjaga titik-titik vital. Jam malam juga diberlakukan di wilayah berpenduduk mayoritas muslim itu sejak Senin hingga Rabu.
Penjagaan ini diberlakukan setelah adanya laporan intelijen mengenai potensi demonstrasi warga Kashmir menentang pencabutan status otonomi.
Kepolisian India mendapat informasi beberapa kelompok separatis, termasuk mereka yang didukung Pakistan, akan menggelar peringatan “Hari Hitam” pada hari Rabu dan berisiko menyebabkan kerusuhan.
Perdana Menteri India, Narendra Modi mencabut status otonomi khusus di Jammu dan Kashmir pada 5 Agustus 2019, sehingga memicu kemarahan warga serta negara tetangga, Pakistan.
Bukan hanya itu, Modi juga mencabut status Jammu dan Kashmir sebagai negara bagian dengan membentuk dua wilayah yang dikuasai pemerintah federal, serta membagi wilayah Ladakh yang didominasi penganut Budha.
Kashmir merupakan wilayah yang memicu konflik India dan Pakistan sejak mendapat kemerdekaan dari Inggris. Kedua negara telah tiga kali berperang memperebutkan Kashmir.
Pemerintahan Modi berdalih pencabutan otonomi khusus bertujuan meningkatkan pembangunan ekonomi dan menyatukan dua daerah tersebut dengan negara bagian lainnya. Namun, langkah tersebut diiringi pembatasan aktivitas warga, pemberlakuan jam malam, penahanan terhadap warga, serta pemblokiran akses komunikasi termasuk internet.
Sementara itu, Pakistan akan memperingati 1 tahun pencabutan status otonomi Kashmir dengan menyebutnya sebagai hari pengepungan. Acara tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Kashmir. [wip]