(IslamToday ID) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ledakan besar di Beirut, Lebanon yang menewaskan puluhan orang dan ribuan lainnya luka-luka. Trump menyatakan AS siap membantu Lebanon.
“Mari kita mulai mengirimkan doa, AS menyampaikan duka cita mendalam untuk orang-orang di Lebanon, di mana laporan menunjukkan banyak orang tewas, ratusan lainnya terluka parah dalam ledakan besar di Beirut,” kata Trump saat konferensi pers Selasa malam seperti dikutip di CNN, Rabu (5/8/2020).
“Doa kami tujukan untuk semua korban dan keluarga mereka. AS siap membantu Lebanon,” imbuhnya.
Trump mengatakan hubungan bilateral antara AS dan Lebanon sangat baik, karena itu AS siap memberikan bantuan. “Hubungan (AS) sangat baik dengan rakyat Lebanon, dan kami akan ada di sana untuk membantu,” ungkapnya.
Trump menilai ledakan besar di Beirut itu seperti serangan yang mengerikan. Trump juga menduga ledakan itu dipicu oleh serangan bom dari teroris.
Ada laporan yang saling bertentangan tentang penyebab ledakan itu. Pada awalnya ledakan diduga karena kebakaran besar di gudang dekat pelabuhan. Direktur Direktorat Keamanan Umum kemudian mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak tinggi yang disita, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Trump menilai ledakan itu adalah serangan. Ia menyebut hasil analisis terkait “serangan” ini sudah didiskusikannya bersama militer AS. “Sepertinya itu berdasarkan ledakan,” kata Trump.
“Saya telah bertemu dengan beberapa jenderal besar kita, dan mereka sepertinya merasa bahwa itu bukan semacam jenis peristiwa ledakan, ini menurut mereka (militer AS). Tapi mereka (militer AS) yang lebih tahu daripada saya. Mereka tampaknya berpikir itu adalah serangan. Itu semacam bom,” kata Trump.
Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab bersumpah akan mencari siapa orang yang membuat ledakan ini. Ia akan meminta pertanggungjawaban atas ledakan besar yang menewaskan puluhan orang dan ribuan orang luka-luka itu.
“Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban. Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar harganya,” kata Diab dalam pidato yang disiarkan televisi seperti yang dikutip di AFP. [wip]