(IslamToday ID) – Ketegangan antara Rusia dan negara tetangganya, Belarusia dalam tiga hari terakhir terus mengalami peningkatan. Pada hari Rabu (5/8/2020), Angkatan Bersenjata Rusia baru saja mengerahkan 3.000 pasukan militernya, lengkap dengan kendaraan tempur mereka mendekati perbatasan antara Rusia dan Belarusia.
Dalam keterangan resminya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pengerahan pasukan militer Rusia ke perbatasan Belarusia dilakukan dalam rangka latihan militer Pogonovo di wilayah Voronezh.
Pengerahan pasukan dengan armada tempur pasukan bersenjata Rusia ini disinyalir sebagai sebuah operasi besar Rusia untuk menghadapi pasukan Minks, negara tetangganya itu.
“Lebih dari 3.000 personel penjaga gabungan pasukan senjata Distrik Militer Barat dan sekitar 800 kendaraan militer dan peralatan khusus yang terlibat dalam latihan di tempat pelatihan di wilayah Vorozenzh, Moskow, Bryansk, Belgorod, Smolensk, dan wilayah Kursk,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia dalam keterangan resminya yang dikutip di Bulgarian Military, Kamis (6/8/2020).
Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan, sebagai bagian dari pemeriksaan tindakan unit tentara, sub unit tank dari divisi senapan bermotor Vistula, dengan dukungan senapan bermotor, akan menangkis serangan oleh pasukan superior dari musuh yang disimulasikan dan meluncurkan serangan balasan dalam situasi pertempuran modern yang berubah secara dinamis.
Perhatian khusus dalam latihan akan diberikan pada manajemen pengintaian dan kontur pemogokan dan interaksi dengan badan komando dan kontrol dari pasukan yang terpasang.
Juga selama pemeriksaan, para prajurit akan mengerjakan tugas-tugas penyelesaian non-militer untuk konflik lokal di daerah yang direbut oleh permukiman “musuh”.
Untuk diketahui, pengerahan pasukan militer Rusia itu dilakukan untuk merespons pengerahan pasukan militer Belarusia ke wilayah Vitebsk perbatasan Moskow.
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko menaruh curiga dengan pengerahan pasukan militer Rusia yang dibungkus dengan kegiatan latihan militer dekat perbatasan itu. Ia menduga pengerahan militer Rusia itu terkait dengan kepentingan Rusia yang akan mencampuri pemilihan presiden di Belarusia yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus ini.
Karena, Lukashenko selama 25 tahun terakhir, secara terbuka menuduh Rusia dan Barat berusaha mencampuri pemilu negara itu. Bahkan, ia mengklaim pekan lalu tentara bayaran Rusia dapat dikirim ke negara itu untuk mengatur “Maidan”, istilah yang merujuk pada revolusi Ukraina 2014 yang pada akhirnya menggulingkan Presiden Ukraina saat itu, Viktor Yanukovych. [wip]