(IslamToday ID) – Langkah Pakistan untuk mengungkap peta politik baru yang menegaskan kembali klaimnya atas semua wilayah Kashmir, termasuk yang dikelola India, bisa memicu adanya konflik baru.
Peta yang dirilis tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian konflik yang lahir dari kartografi yang telah pecah di Himalaya sejak Mei, dari perkelahian mematikan antara tentara India dan China pada pertengahan Juni hingga perang kata-kata ketika New Delhi membuka jalan melalui wilayah yang diklaim oleh Nepal.
Dikutip di South China Morning Post (SCMP), Jumat (7/8/2020), peta baru Pakistan ini memperluas klaim teritorial Islamabad ke timur laut hingga ke Karakoram Pass yang dikuasai China.
Di atas kertas, peta tersebut menghubungkan Pakistan dengan wilayah yang dikuasai China melalui Lembah Shaksgam, bagian dari wilayah Gilgit-Baltistan yang diserahkan ke China oleh Pakistan di bawah permukiman perbatasan mereka.
Di sebelah timur adalah wilayah Aksai Chin, batas klaim China di Kashmir yang telah dikontrolnya sejak perang 1962 dengan India.
Di antara keduanya terletak Gletser Siachen, sebuah area tak terdefinisi di ekstrem utara perbatasan de facto antara Kashmir yang dikelola Pakistan dan India yang dikenal sebagai Garis Kontrol dan wilayah yang dikuasai China di wilayah tersebut.
India, seperti Pakistan, mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan tidak tertarik untuk melakukan pemungutan suara yang diawasi oleh PBB agar penduduk di kawasan itu memutuskan negara mana yang harus mereka ikuti. [wip]