(IslamToday ID) – Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam serta 11 pejabat China dan kota yang menjadi pusat keuangan itu. Sanksi diberikan atas peran mereka dalam membatasi kebebasan politik di Hong Kong.
“AS mendukung rakyat Hong Kong dan kami akan menggunakan alat dan otoritas kami untuk menargetkan mereka yang merusak otonomi mereka,” kata Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin seperti dikutip di Bloomberg, Jumat (7/8/2020).
“Lam dijatuhi sanksi karena dia bertanggung jawab langsung untuk menerapkan kebijakan Beijing tentang penindasan kebebasan dan proses demokrasi,” kata Departemen Keuangan AS.
Pejabat lain yang dijatuhi sanksi termasuk Direktur Kantor Urusan Hong Kong dan Kantor Urusan Dewan Negara China, Xia Baolong dan Komisaris Kepolisian Hong Kong, Chris Tang.
Sanksi itu berupa pembekuan properti dan aset milik 11 orang itu yang berada di AS. Namun tidak jelas apakah salah satu pejabat yang terkena sanksi akan terpengaruh secara finansial.
Pada awal Juli kemarin, Lam menertawakan kemungkinan dirinya dijatuhi sanksi oleh AS. “Saya tidak memiliki aset apapun di AS dan saya tidak ingin pindah ke AS,” kata Lam.
Sanksi tersebut dilakukan di bawah perintah Eksekutif Presiden tentang Normalisasi Hong Kong, yang ditandatangani Presiden Donald Trump bulan lalu untuk menghukum China atas tindakannya melawan perbedaan pendapat di Hong Kong.
Trump telah mengancam untuk mengambil tindakan sejak pejabat China memberlakukan UU Keamanan Nasional di Hong Kong selama dua bulan terakhir. Penerapan UU itu dan reaksi mitra dagang utama yang mengkritiknya, dapat berdampak besar pada ekonomi Hong Kong yang sudah terpukul oleh protes anti-pemerintah bersejarah dan pembatasan virus corona selama berbulan-bulan.
Pekan lalu, pihak berwenang di Hong Kong menarik garis merah baru pada batas perbedaan pendapat di pusat keuangan, melarang belasan aktivis mencari jabatan dan menangkap empat lainnya atas postingan di media sosial. Tindakan back-to-back menyoroti betapa hukum keamanan nasional telah memperkuat tangan Beijing.
AS telah memberikan sanksi kepada seorang anggota teratas Partai Komunis yang berkuasa di China dan tiga pejabat lainnya atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis minoritas muslim di wilayah paling barat Xinjiang.
Memberi sanksi kepada pejabat China menandai pukulan lain oleh Trump terhadap Beijing, saat ia meningkatkan konfrontasinya dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu menjelang pemilu November mendatang. Sikap keras terhadap China telah muncul sebagai argumen utama bagi pemilih untuk Trump, yang tertinggal dari penantangnya asal Partai Demokrat Joe Biden dalam jajak pendapat nasional. [wip]