IslamToday ID — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan ucapan duka mendalam atas tragedi ledakan di Port of Beirut Selasa (4/8) lalu.
Pemerintah Indonesia menyatakan solidaritas atas para korban dan keluarga korban serta masyarakat Libanon.
Terdapat satu WNI dengan inisial NNE mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut. Korban luka WNI itu kini telah mendapatkan pengobatan dan saat ini kondisinya dinyatakan stabil.
“Untuk membantu meringankan beban WNI di Beirut pascaledakan dan juga dalam menghadapi pandemi Covid-19, KBRI Beirut akan terus melanjutkan pemberian bantuan logistik,” ujar Retno Marsudi dalam konferensi pers pekanan secara daring, Jumat (7/8).
Sejauh ini, KBRI Libanon telah memberikan bantuan logistik dua kali bagi 160 WNI kelompok rentan imbas pandemi khususnya para pekerja migran.
Menurut catatan Kementerian Luar Negeri, sekurangnya 1.447 WNI kini berada di Lebanon. WNI tersebut terdiri dari 1.234 Kontingen Garuda dan 213 WNI sipil termasuk mahasiswa.
“KBRI Beirut berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan para WNI tersebut untuk mengecek kondisi mereka pascakejadian ini,” jelas Retno Marsudi.
Retno Marsudi juga menginformasikan dirinya telah melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Libanon untuk menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam.
“Indonesia menyampaikan solidaritasnya dengan masyarakat Libanon dalam menghadapi masa sulit ini,” pungkas Menlu Retno.
Pasukan kontingen Garuda di bawah UNIFIL telah membantu proses evakuasi korban segera setelah ledakan terjadi.
Menurut laporan Al Jazeera, hingga Jumat (7/8) jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan di Beirut menjadi 157 orang dengan lebih dari 5.000 orang lainnya mengalami luka. Angka ini kemungkinan masih meningkat mengingat evakuasi korban masih dilakukan di area sekitar pelabuhan.
Beberapa negara juga telah menyampaikan solidaritasnya untuk Libanon, termasuk Prancis dimana Presiden Emmanuel Macron telah mengunjungi Beirut secara langsung.
Uni Eropa juga telah meluncurkan dana bantuan 33 juta miliar euro untuk membantu Libanon menangani tragedi ini.[IZ]