(IslamToday ID) – Kapal kargo yang membawa 2.750 ton amonium nitrat ke Beirut yang meledak pada hari Selasa (4/8/2020) telah ditinggalkan sejak tahun 2014 oleh seorang pengusaha Rusia yang sekarang berbasis di Siprus. Demikian menurut sejumlah laporan.
Mantan Kapten MV Rhosus, Boris Prokoshev mengidentifikasi Igor Grechushkin sebagai pemilik kapal tersebut saat melakukan wawancara dengan Radio Free Europe atau Radio Liberty edisi Rusia, Rabu (5/8/2020).
Prokoshev mengatakan Grechushkin sekarang tinggal di Siprus, tempat tujuan bagi orang-orang kaya Rusia.
Business Insider tidak dapat menghubungi Grechushkin untuk dimintai komentar. CNN juga menyatakan panggilannya kepada Grechushkin juga tidak berhasil.
Hingga Kamis pagi, Grechushkin belum berkomentar tentang ledakan yang menewaskan sedikitnya 135 orang dan melukai 5.000 orang tersebut.
MV Rhosus adalah pembawa amonium nitrat dari Batumi di Georgia, bekas negara Soviet di Laut Hitam, ke Mozambik.
Tetapi Prokoshev mengatakan setelah awak kapal berlayar, perjalanan itu dianggap tidak cukup menguntungkan. MV Rhosus memutar ke pelabuhan Beirut pada akhir 2013 untuk mengambil lebih banyak mesin, yang menurut Prokoshev terlalu berat untuk dinaikkan ke kapal.
Di Beirut, para inspektur menemukan bahwa kapal itu tidak layak berlayar dan melarangnya berlayar lebih jauh. Beberapa anggota kru dibebaskan, tetapi Prokoshev mengatakan bahwa ia dan tiga lainnya terjebak di sana selama 11 bulan.
“Kami tidak dibayar sepeser pun!” katanya, menurut terjemahan wawancara. Ia menambahkan bahwa Grechushkin tidak membelikannya makanan.
“Kami dapat mengatakan bahwa dia meninggalkan kami dalam situasi yang berbahaya, membuat kami kelaparan,” katanya.
Baroudi & Associates, kantor hukum yang mewakili para pelaut yang terdampar, mengatakan pada hari Kamis bahwa klaim gaji yang tidak dibayar diajukan ke Pengadilan Beirut, namun ditolak karena kurangnya yurisdiksi.
Prokoshev mengatakan pejabat pelabuhan Lebanon merasa kasihan pada pelaut dan memberi mereka makan. Setelah bersengketa hukum yang berkepanjangan, Grechushkin membayar anggota awak yang tersisa untuk dibawa ke Odesa, Ukraina.
Tapi Grechushkin meninggalkan kapal dan muatan peledaknya. Amonium nitrat dipindahkan ke penyimpanan, di mana ia tinggal sampai meledak pada hari Selasa. Demikian menurut laporan dari Business Insider, Sabtu (8/8/2020).
Prokoshev, warga Ukraina, mengatakan dirinya bertemu Grechushkin pada 2013. Seluruh kru MV Rhosus berubah, dan Grechushkin tidak menyebutkan bahwa ini karena sebelumnya “gaji tidak dibayar”.
The Siberian Times pada hari Rabu memuat foto yang katanya adalah Grechushkin tengah berpose di atas sepeda motor. Business Insider tidak dapat memverifikasi apakah foto itu asli.
Tidak jelas di mana Grechushkin sekarang. Cyprus Mail melaporkan, Grechushkin dikatakan memiliki kantor di Kota Limassol di Siprus. Kementerian Dalam Negeri Siprus mengatakan kepada surat kabar itu bahwa dia bukan pemegang paspor Siprus.
Polisi di pulau itu juga mengatakan mereka telah menghubungi otoritas Lebanon untuk menawarkan bantuan, tetapi belum ada tanggapan. [wip]