(IslamToday ID) – Seorang pemimpin terkemuka Fatah mengkritik sikap abai Liga Arab atas permintaan pemerintah Palestina untuk mengadakan pertemuan darurat guna membahas keputusan Uni Emirat Arab (UEA) menormalisasi hubungan dengan Israel.
Sekjen Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit mengatakan pada hari Sabtu (22/8/2020) pihaknya akan mengadakan pertemuan reguler tingkat menteri pada tanggal 9 September dan mengabaikan permintaan kepemimpinan Palestina untuk pertemuan darurat.
Pada tanggal 13 Agustus, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai antara UEA dan Israel yang ditengahi oleh Washington.
Abu Dhabi menyatakan kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah rencana aneksasi Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki. Namun, banyak yang menyebut upaya normalisasi kedua negara itu telah terjadi selama bertahun-tahun karena pejabat Israel telah melakukan kunjungan resmi ke UEA dan menghadiri konferensi di sejumlah negara.
Netanyahu pada minggu lalu mengulangi lagi bahwa aneksasi tidak akan dibatalkan, tetapi hanya ditunda.
Pemerintah Palestina telah menarik duta besarnya untuk UEA sebagai bentuk protes atas kesepakatan negara tersebut menormalkan hubungan dengan Israel.
Juru bicara resmi Presiden PA Nabil Abu Rudeineh mengatakan kesepakatan itu adalah pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al Aqsa, dan perjuangan Palestina. [wip]