IslamToday ID — Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia mengecam keras publikasi kembali kartun Nabi Muhammad oleh Majalah Perancis Charlie Hebdo.
Menlu Retno menegaskan Langkah Charlie Hebdo merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan telah melukai perasaan jutaan umat Muslim di dunia.
“Tindakan ini merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab, provokatiF dan telah melukai ratusan juta umat Muslim di dunia,” pungkasnya dalam konferensi pers daring, Jumat (4/9).
Retno Marsudi mengatakan tindakan tersebut bertentangan dengan demokrasi dan berpotensi menimbulkan perpecahan antar umat beragama.
“Bertentangan dengan prinsip dan nilai demokrasi dan berpotensi menyebabkan perpecahan antar umat beragama ditengah dunia memerlukan persatuan untuk menanggulangi pandemi Covid-19,” tegas Retno.
Charlie Hebdo adalah majalah satire asal Perancis. Berdiri tahun 1970 dan sudah terkenal sejak dulu karena kartunnya yang beresiko dan keberanian mengejek para politisi, tokoh terkenal hingga simbol-simbol agama.
Adapun pengumuman penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad di majalah itu dilakukan Selasa (1/9) untuk menandai dimulainya persidangan penyerangan kantor mereka pada 2015.
“Kami tidak akan pernah tunduk. Kami tidak akan pernah menyerah,” tulis editor Laurent “Riss” Sourisseau dalam tajuk rencana penerbitan ulang kartun tersebut dilansir dari AFP.
Gambar sampul Charlie Hebdo pekan ini merupakan kartun yang pertama kali diterbitkan harian Denmark Jyllands-Posten pada 2005 dan kemudian dicetak ulang oleh Charlie Hebdo pada 2006.
“Kami sudah sering diminta sejak Januari 2015 untuk mencetak karikatur lain dari Muhammad,” tandasnya.
Tim editorial menulis bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menerbitkan ulang kartun tersebut.[IZ]