(IslamToday ID) – Hamas kritik kegagalan Liga Arab mendukung draf resolusi Palestina yang mengecam kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA).
Menurut Hamas, kegagalan Liga Arab menegaskan ditinggalkannya peran dan kewajiban terhadap Palestina dengan membenarkan kesepakatan dengan musuh, sementara pendudukan masih berlangsung dengan tekanannya.
Hamas menyatakan Liga Arab menutupi penguasa UEA meski pelanggaran Israel pada Palestina termasuk Yahudisasi Yerusalem, perpecahan Tepi Barat dengan permukiman Yahudi ilegal, penerapan blokade di Jalur Gaza, dan lainnya.
“Penolakan Liga Arab pada resolusi Palestina hanya dapat dijelaskan dengan menegaskan kembali pendudukan dengan menutupi untuk para penguasa Emirat dan jelas meninggalkan posisi Liga Arab di konferensi tingkat tinggi Beirut, yang muncul untuk menjamin hak Palestina sebelum normalisasi,” ungkap pernyataan Hamas seperti dikutip di Reuters, Sabtu (12/9/2020).
Hamas meminta rakyat Arab untuk menekan pemerintah mereka agar mundur dari posisinya karena kesepakatan UEA dan Israel merusak hak rakyat Arab dan Palestina di kawasan.
Pada hari Rabu (9/9/2020), Liga Arab menggelar pertemuan level menteri luar negeri (Menlu) untuk membahas permintaan Palestina agar rapat darurat menolak kesepakatan normalisasi UEA dan Israel.
Namun permintaan Palestina itu ditolak oleh Bahrain. Pernyataan akhir pertemuan Liga Arab itu tidak mengecam normalisasi dengan Israel, dan sebaliknya memperbarui komitmennya pada Prakarsa Perdamaian Arab 2002, solusi dua negara, dan kepatuhan pada hukum internasional dan resolusi yang relevan dengan sengketa antara Palestina dan Israel.
Pada tanggal 13 Agustus, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai antara UEA dan Israel yang dimediasi Washington. [wip]