(IslamToday ID) – Moskow memutuskan akan menarik pasukan cadangannya di perbatasan Belarusia. Ini adalah salah satu dari buah pertemuan antara Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Hasil kunjungan Lukashenko ke kediaman Putin pada hari Senin (14/9/2020) waktu setempat, juga menghasilkan beberapa kesepakatan, seperti pinjaman untuk pemulihan ekonomi dan dukungan politik.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan pertemuan empat jam di resor Laut Hitam Sochi antara Lukashenko dengan Putin adalah permintaan dari Lukashenko. Rusia telah membentuk unit penegakan hukum atau pasukan cadangan di perbatasan Belarusia.
Pasukan itu tidak akan digunakan kecuali jika dalam kondisi memaksa dan adanya elemen ekstremis yang bersembunyi di balik slogan politik yang melewati batas tertentu, seperti melakukan aksi bakar rumah, bakar gedung dan bank, atau merebut gedung pemerintahan.
Dari perbincangan pada Senin kemarin, pemimpin Rusia berharap tidak perlu menggunakan unit ini. “Hasil penting dari pembicaraan antara kedua presiden di Sochi adalah kesepakatan tentang Rusia yang membongkar atau menarik pasukan cadangan dan unit Garda Nasional yang didirikan di dekat perbatasan Rusia-Belarusia dan tentang pemindahan orang ke lokasi dislokasi permanen mereka,” ujar Peskov seperti dilaporkan Reuters, Selasa (15/9/2020).
Protes anti-pemerintah telah berlangsung di Belarusia sejak pemilihan umum 9 Agustus yang disengketakan. Menurut angka resmi, pemimpin Belarusia Lukashenko memperoleh lebih dari 80 persen suara.
Pihak oposisi telah menolak hasil tersebut, menuduh pihak berwenang memalsukan hasil secara kasar. Pertemuan di Sochi ini juga menimbulkan protes. Banyak yang mengklaim Lukashenko bermaksud “menjual” negaranya kepada Rusia. [wip]