(IslamToday ID) – Turki akhirnya menarik kapal eksplorasi minyak dan gas miliknya dari perairan Mediterania Timur untuk memungkinkan diplomasi dengan Yunani. Namun ditegaskan bahwa aktivitas Turki di Mediterania Timur tidak berakhir.
Pernyataan itu ditegaskan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat (18/9/2020). Turki dan Yunani berkonflik terkait hak eksplorasi energi dan yurisdiksi maritim di Mediterania Timur. Dan ketegangan meningkat bulan lalu saat Turki mengirim kapal Oruc Reis ke perairan yang juga diklaim Yunani.
Kapal survei Oruc Reis itu kembali ke pelabuhan yang Turki menyebutnya sebagai perawatan rutin. Langkah ini dianggap Yunani sebagai langkah pertama yang positif untuk meredam ketegangan.
“Beri peluang pada diplomasi, beri pendekatan positif untuk diplomasi. Yunani juga harus secara positif melakukan pendekatan ini, dan ambil langkah terkait itu,” ungkap Erdogan di Istanbul setelah salat Jumat.
“Ini mengapa kita melakukan itu. Tapi ini tidak berarti bahwa itu karena Oruc Reis ditarik untuk perawatan aktivitas seismik kami akan sepenuhnya berhenti,” ujar Erdogan.
“Saat periode perawatan berakhir, Oruc Reis akan kembali beroperasi lagi dan terus bekerja di sana,” tambahnya.
Erdogan menyatakan siap membahas isu itu dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis secara pribadi atau melalui video konferensi. [wip]