(IslamToday ID) – Amerika Serikat (AS) disebut mengalami kerugian ekonomi yang cukup besar akibat masalah rasisme yang terjadi dalam waktu 20 tahun terakhir. Hal ini diungkapkan oleh bank kakap asal AS, Citi.
Citi menilai AS telah gagal dalam mengatasi kesenjangan yang lebar antara warga kulit hitam dan kulit putih dalam waktu 20 tahun terakhir ini. Akibatnya, AS diklaim mengalami kerugian ekonomi mencapai 16 triliun dolar AS.
Ketidaksetaraan ras selama ini telah memicu keresahan di AS. Situasi ini dinilai merupakan imbas dari 400 tahun perbudakan penduduk kulit hitam di AS yang masih terlihat bertahan hingga sekarang.
“Masih ada sisa yang bertahan dari efek 400 tahun perbudakan penduduk kulit hitam di AS,” ujar ekonom Citi dalam laporan 104 halaman yang dirilisnya pekan ini seperti dikutip dari CNN, Rabu (30/9/2020). “Meskipun banyak undang-undang memberikan akses yang sama kepada seluruh warga AS.”
Lebih lanjut Citi juga turut menjelaskan bagaimana pandemi virus corona turut berperan dalam memperparah masalah rasisme di AS. Apalagi setelah kematian warga kulit hitam George Flyod dan Breonna Taylor yang langsung memicu aksi demonstrasi besar-besaran di negara adidaya tersebut.
“Krisis kesehatan akibat corona dan tekanan ekonomi meningkatkan ketegangan,” tulis laporan Citi. “Dan ketidakadilan ras yang mendidih selama berabad-abad.”
Citi menilai jika AS selama ini memang terus berjuang untuk mengambil berbagai langkah demi mengatasi masalah ketidaksetaraan ras. Namun dampak kasus kebrutalan polisi yang melibatkan orang kulit hitam di AS memang terlalu besar untuk diabaikan dan semakin memperlihatkan kesenjangan yang besar.
Selain itu, masalah kesenjangan ras juga terlihat dari harta kekayaan warga kulit putih yang delapan kali lebih banyak ketimbang orang kulit hitam. Tingkat kepemilikan rumah di AS pun sangat timpang. Tercatat, 80 persen orang kulit putih memiliki tempat tinggal, sedangkan orang kulit hitam hanya 47 persen dari total populasi.
Selanjutnya adalah tingkat pendapatan pria kulit hitam lebih rendah dibandingkan kulit putih. Sebagai gambaran, pria kulit hitam berusia 45-49 tahun hanya mengantongi 43.849 dolar AS, sedangkan pria kulit putih berusia 50-54 tahun bisa membawa pulang 66.250 dolar AS.
“Ketidakadilan sosial telah memanifestasikan dirinya menjadi biaya ekonomi,” jelas Citi.
“Situasi ini telah merugikan banyak individu, keluarga, komunitas, dan akhirnya pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi AS,” tambahnya. [wip]