(IslamToday ID) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan militernya tidak akan tinggal di Suriah dalam waktu lama. Ia menegaskan bahwa kehadiran militer Turki di Qatar guna menjaga stabilitas Teluk.
Pernyataan itu dilontarkan di saat satu tahun kehadiran Turki dalam perang saudara di Suriah. Erdogan menjamin kehadiran pasukannya tidak tanpa batas.
“Turki tidak akan tetap di Suriah selamanya, dan akan mengakhiri kehadirannya di negara itu segera setelah solusi permanen untuk krisis tercapai,” ujar Erdogan kepada surat kabar The Peninsula pada hari Kamis (8/10/2020), yang dikutip Anadolu Agency, Jumat (9/10/2020).
“Turki akan menjaga kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam memerangi terorisme, mendukung demokrasi, dan mengakhiri konflik.”
Presiden Turki itu menunjukkan bahwa kehadiran militer negaranya di Qatar untuk melayani stabilitas dan perdamaian di kawasan Teluk.
“Tidak ada yang boleh diganggu oleh kehadiran Turki dan tentaranya di Teluk, kecuali pihak-pihak yang berusaha menyebarkan kekacauan di wilayah tersebut,” tegasnya.
Mengenai perkembangan di Mediterania Timur, Erdogan menegaskan, “Mereka yang melihat ketahanan kami dan menyadari bahwa mereka dapat membuat kami mundur, hari ini dipaksa untuk mendengarkan seruan kami untuk berdialog.”
Sabtu lalu, Erdogan menyatakan bahwa negaranya akan mengejar teroris di persembunyian mereka di Suriah. Mereka akan memburu para separatis Kurdi di Suriah jika perjanjian dialog yang dibuat terkait hal ini tidak dilaksanakan.
Parlemen Turki meratifikasi mosi pada hari Selasa untuk memperpanjang penempatan pasukan Turki di Irak dan Suriah, dengan tambahan satu tahun. [wip]