(IslamToday ID) – Sekelompok anggota parlemen Inggris dan pengacara internasional melakukan penyelidikan atas penghilangan paksa dan penahanan terhadap mantan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Nayef dan Pangeran Ahmed Bin Abdul Aziz.
Keberadaan kedua pangeran itu masih belum diketahui lebih dari enam bulan setelah mereka hilang. Keduanya dilaporkan juga tidak diberi akses ke penasihat hukum, perawatan medis, dan komunikasi dengan anggota keluarga.
Investigasi yang dipimpin oleh sekelompok anggota parlemen lintas partai itu telah mengajukan permintaan kepada pemerintah Saudi untuk diberikan izin mengunjungi para bangsawan.
Dalam diskusi virtual pada hari Rabu (7/10/2020) kelompok tersebut membahas mengenai pembentukan panel pencari fakta untuk menyelidiki nasib kedua pangeran. Siaran pers juga dikeluarkan yang menguraikan rincian lengkap dari penyelidikan.
Panel akan berupaya untuk menetapkan kondisi penahanan dan perlakuan terhadap para pangeran dan tokoh politik penting lainnya yang ditahan di wilayah tersebut.
“Panel kami telah mengajukan permintaan ke Kedutaan Besar Saudi di London atas bantuan mereka dalam mengatur kunjungan ke mantan Putra Mahkota Nayef dan Pangeran Abdul Aziz untuk menentukan kondisi penahanan mereka,” kata Ketua Panel, Crispin Blunt, seorang anggota parlemen Inggris seperti dikutip di MEMO, Jumat (9/10/2020).
“Kami telah meminta kunjungan untuk meninjau kondisi di mana mereka ditahan bersama dengan izin untuk melakukan evaluasi medis independen terhadap kesehatan mereka saat ini. Setelah pertemuan awal dengan saya, Duta Besar Saudi untuk Inggris setuju untuk bertemu panel kami secara lebih formal pekan depan. Kami berharap pemerintah Saudi akan bekerja sama dengan kami, mengakui peluang untuk mengatasi masalah sulit seputar administrasi peradilan dan reputasi kerajaan.”
Otoritas Saudi menahan Bin Nayef pada bulan Maret. Dia ditahan bersama dengan dua bangsawan senior lainnya di lokasi yang dirahasiakan. Kedua pangeran dilaporkan tidak mendapatkan akses ke penasihat hukum, perawatan medis dan komunikasi dengan anggota keluarga mereka setelah tiba-tiba ditahan dan menghilang.
Mantan putra mahkota itu digulingkan dari jabatannya dalam apa yang banyak dikatakan sebagai “kudeta istana” yang dilakukan oleh Putra Mahkota saat ini, Mohammed Bin Salman (MBS) yang menyebabkan Bin Nayef ditahan dalam tahanan rumah. [wip]