(IslamToday ID) – Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyatakan pasukan militernya melanjutkan operasi untuk membebaskan wilayah Nagorno-Karabakh yang diduduki secara ilegal selama hampir 30 tahun oleh separatis Armenia.
Menurut kementerian itu, pasukan Azerbaijan melakukan operasi dengan intensitas yang berbeda-beda di wilayah Agdere, Khojavend, Fuzuli, Hadrut, Qubadli, dan Lachin sepanjang hari.
Mengutip dari Daily Sabah, Senin (26/10/2020), pasukan Armenia melepaskan tembakan dengan tank, artileri, dan mortir, sedangkan tentara Azerbaijan melanjutkan aktivitasnya sesuai dengan rencana operasional, seperti memperluas wilayah di bawah kendali mereka.
Lanjut pernyataan kementerian, pasukan Armenia di Qubadli mundur setelah kehilangan peralatan dan tenaga, sehingga banyak tentara yang dikirim dari wilayah Tsaghkadzor di Armenia ke Nagorno-Karabakh ditunda.
Menurut pernyataan tersebut, tentara Azerbaijan menghancurkan dua tank, dua kendaraan lapis baja, empat howitzer D-30, satu meriam 2A36 Giatsint-B, dan tujuh mobil milik pasukan Armenia di lokasi berbeda di front terdepan.
Hubungan antara dua bekas Republik Soviet itu tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas.
Empat resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dan dua dari Majelis Umum PBB (UNGA), serta organisasi internasional, menuntut penarikan segera dan tanpa syarat pasukan pendudukan dari wilayah Azerbaijan.
Secara total, sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan, termasuk Nagorno-Karabakh dan tujuh wilayah yang berdekatan, berada di bawah pendudukan Armenia selama hampir tiga dekade.
Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) Minsk Group, diketuai bersama oleh Perancis, Rusia, dan AS, dibentuk pada tahun 1992 untuk menemukan solusi damai tetapi tidak berhasil. Gencatan senjata pernah disepakati pada tahun 1994.
Kekuatan dunia, termasuk Rusia, Perancis, dan AS, telah menyerukan gencatan senjata baru. Sedangkan Turki mendukung hak Baku (Azerbaijan) untuk membela diri dan menuntut penarikan pasukan Armenia. [wip]