(IslamToday ID) – Tagar #BoycottFrenchProducts menjadi trending topic Twitter di Maroko pada hari Jumat (23/10/2020), menyusul publikasi ulang karikatur Nabi Muhammad di sebuah dinding bangunan di Perancis.
Aktivis Maroko secara masif mengedarkan tagar di berbagai platform media sosial sebagai tanggapan atas karikatur tersebut. Mereka juga mengikuti pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron, yang memprovokasi umat Islam di seluruh dunia.
Pengguna media sosial telah mengubah foto profil mereka di Twitter dan Facebook dengan tulisan “Muhammad utusan Allah” sebagai penolakan terhadap pernyataan para pejabat Perancis.
Rania Lamlahi men-tweet, “Sebagai orang Maroko, saya tidak menerima cara presiden Perancis berperilaku terhadap Islam, jadi saya mendukung kampanye untuk memboikot produk Perancis.”
Kemudian, aktivis Siham Sark mengkritik lewat Twitter cara Macron menangani masalah karikatur yang cenderung menyerang. “Terlepas dari tuduhannya bahwa Perancis adalah negara yang menjamin kebebasan.”
Jalal Aouita juga memposting di Facebook. “Tidak ada perbedaan antara Perancis di masa lalu dan Perancis saat ini, kecuali untuk tren tata rias dan lampu malam Paris. Kebencian yang sama, diskriminasi yang sama, intimidasi yang sama, mentalitas yang sama.”
“Saya sengaja menerbitkan karikatur tersebut agar semua orang mengetahui dendam pembuat keputusan Perancis terhadap Islam,” tambahnya seperti dikutip dari MEMO, Senin (26/10/2020).
Dalam sebuah posting Facebook, Konsultan Kota Rabat Hisham El-Harch memposting menulis, “Ini adalah hari yang menyedihkan dalam sejarah umat Islam, hari yang menyedihkan dalam arti sebenarnya dari kata tersebut. Apakah Perancis sudah gila?”
“Karikatur yang diterbitkan oleh majalah Perancis Charlie Hebdo yang menargetkan Rasulullah SAW dipajang di dinding beberapa hotel di Toulouse dan Montpellier di Perancis, setelah presiden Perancis mengumumkan bahwa dia tidak melarang publikasi yang melecehkan ini.”
Perancis baru-baru ini menyaksikan kontroversi atas pernyataan yang dibuat oleh politisinya yang menargetkan Islam dan muslim, menyusul pemenggalan kepala seorang guru pada 16 Oktober lalu.
Dalam beberapa hari terakhir, penggerebekan yang menargetkan organisasi masyarakat sipil Islam di Perancis telah meningkat pasca serangan itu.
Pada hari Rabu, Macron mengumumkan dalam pernyataan pers bahwa negaranya tidak akan melarang publikasi karikatur yang menghina Nabi Muhammad dan Islam. [wip]