(IslamToday ID) – Seorang pria di Bangladesh menjadi sasaran amukan massa setelah dituduh melakukan penistaan agama karena menginjak kitab suci Alquran di sebuah masjid.
Pria yang diketahui bernama Permata Shahidunnabi (50) dan temannya, Jewel datang ke Masjid Burimari di distrik Lalmonirhat untuk salat pada hari Kamis (29/10/2020). Jewel diketahui mengalami sedikit gangguan mental.
Keduanya, entah bagaimana kemudian berselisih dengan para jamaah di masjid itu. Keduanya juga diduga menuduh ada teroris Jamaat-ul-Mujahidin bersembunyi di dalam masjid.
“Salah satu pria masuk ke dalam masjid, kemudian menggeledah rak buku dan menuduh ada senjata api disembunyikan di balik buku-buku yang ada,” kata seorang anggota dewan setempat, Zubed Ali kepada Dhaka Tribune, seperti dikutip dari RT, Sabtu (31/10/2020).
“Kemudian tanpa banyak bicara, lima atau enam jamaah yang berada di luar masjid masuk dan menyeret kedua pria itu keluar dan memukulinya,” tambahnya.
Beberapa laporan media menunjukkan Jewel secara tidak sengaja menginjak Alquran saat menggeledak tumpukan buku, sehingga memicu kemarahan jamaah. Awalnya Shahidunnabi dan Jewel ditahan oleh pihak berwenang tak lama setelah terjadi cekcok dan ditahan di gedung dewan lokal.
Namun, berita tentang insiden itu seketika menyebar. Ribuan orang dari berbagai penjuru langsung berkumpul di luar gedung dewan lokal itu. Beberapa dari mereka akhirnya bisa masuk dan berhasil menyeret Jewel.
Jewel dipukuli secara brutal di jalan dan kemudian dibakar. Rekaman yang beredar online menunjukkan tubuh Jewel yang terbakar dengan iringan massa yang bersorak. Para jemaah yang marah juga membakar sepeda motor milik Jewel.
Proses hukuman berubah menjadi kerusuhan. Massa merusak kantor Bank Nasional setempat dan membakar gedung dewan. Menyusul insiden tersebut, polisi dan pasukan Batalyon Aksi Cepat (RAB) anti-terorisme dikerahkan untuk memadamkan kerusuhan.
Pihak berwenang mencoba untuk mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut.
Penistaan agama dianggap sebagai pelanggaran yang sangat serius oleh mayoritas muslim. Di Bangladesh, negara yang mayoritas penduduknya muslim, tuduhan penistaan agama telah berulang kali menyebabkan kematian tanpa pengadilan serta kerusuhan.
Oktober lalu, misalnya, serangkaian pesan Facebook yang diduga mencemarkan nama baik Nabi Muhammad memicu protes massa di seluruh negeri yang menewaskan sedikitnya empat orang dan puluhan lainnya luka-luka. [wip]