(IslamToday ID) – Suntikan vaksin flu di Korea Selatan (Korsel) yang dilaporkan memakan korban, kini jumlah kasusnya terus bertambah. Sampai dengan Sabtu (31/10/2020), ada 83 orang warga Korsel yang meninggal usai disuntik vaksin tersebut.
Lantas apa penyebabnya? Masihkah diselidiki?
“Total 83 orang, sebagian besar adalah lansia, meninggal setelah diberikan vaksin flu musiman,” ungkap Badan Kesehatan Masyarakat Korsel (KDCA), Ahad (1/11/2020).
Laporan kematian yang terus bertambah memicu kecemasan warga Korsel. Namun, dipastikan laporan kematian ini tidak berkaitan dengan vaksin flu.
Dari total yang dilaporkan, 37 orang sudah berusia lanjut yaitu 70-an. Sementara 34 orang lainnya berusia 80 tahun ke atas.
“Delapan orang di bawah 60 dan empat berusia 60-an,” kata KDCA beberapa waktu lalu.
Dikutip dari The Korea Herald, 11 kasus lainnya saat ini masih diselidiki. Otoritas kesehatan berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak menemukan kaitan langsung antara suntikan vaksin flu dengan kematian.
Otoritas kesehatan Korsel juga mengajak warganya agar tetap mendapatkan vaksinasi flu sebelum musim dingin di tengah pandemi Corona. Hal ini untuk menghindari terpapar keduanya, yang diyakini bisa lebih buruk.
Sejauh ini, lebih dari 11,5 juta warga Korsel menerima vaksin flu gratis di Korsel. Terhitung 60,9 persen dari tingkat vaksinasi untuk sekitar 19 juta orang, termasuk remaja dan warga lanjut usia.
Umumnya, musim flu tiba antara akhir November dan Desember. Mengingat vaksin flu menimbulkan antibodi berkembang di dalam tubuh sekitar dua minggu setelah vaksinasi, para ahli merekomendasikan orang untuk mendapatkan suntikan flu pada pertengahan November.
Beberapa waktu lalu, 20 hasil autopsi awal dari kepolisian dan tim forensik setempat mengungkap bahwa 13 orang yang meninggal di antaranya disebabkan penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler, dan penyakit lain yang disebabkan oleh vaksinasi. [wip]