(IslamToday ID) – Tim kampanye Donald Trump ajukan gugatan hukum untuk menghentikan penghitungan suara di Michigan dan Pennsylvania. Ini adalah upaya terbaru dalam pertempuran multi-negara untuk mengamankan masa jabatan kedua Gedung Putih atas penantangnya, Joe Biden.
Pengumuman itu datang tak lama sebelum Biden diproyeksikan bakal menang di Michigan, dengan penghitungan pada hari Rabu (4/11/2020) sore menunjukkan dia unggul dari Trump sekitar 46.000 suara, dengan 96 persen dari perkiraan suara sudah dihitung.
Meskipun ribuan suara di Michigan masih harus dihitung, banyak yang berasal dari surat suara yang tidak hadir di kubu Demokrat tradisional.
Dalam penghitungan nasional yang sedang berlangsung, Trump dan Biden tetap terkunci dalam persaingan ketat yang berfokus pada total suara yang tidak lengkap di Michigan, Pennsylvania, Georgia, Wisconsin, Arizona, dan Nevada.
Menurut manajer kampanye Trump, Bill Stepien, gugatan Michigan menyatakan kampanye Trump belum mendapatkan akses yang memadai ke daerah-daerah di dewan pemilihan tempat surat suara dihitung. Pernyataan itu tidak menjelaskan di mana masalahnya.
“Tim kampanye Trump belum diberikan akses yang berarti ke berbagai lokasi penghitungan untuk mengamati pembukaan surat suara dan proses penghitungan, seperti yang dijamin oleh hukum Michigan,” kata Stepien seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (5/11/2020).
“Kami telah mengajukan gugatan hari ini di Pengadilan Klaim Michigan untuk menghentikan penghitungan sampai akses yang berarti telah diberikan. Kami juga menuntut untuk meninjau surat suara yang dibuka dan dihitung, sementara kami tidak memiliki akses yang berarti,” tambahnya.
Kasus ini serupa dengan yang diumumkan di Pennsylvania, di mana kampanye menuntut penghentian sementara penghitungan suara sampai ada transparansi yang berarti dan Partai Republik dapat memastikan semua penghitungan dilakukan di atas dewan dan oleh hukum.
Tim kampanye Trump sedang mengejar pertarungan hukum lainnya di Pennsylvania. Dikatakan pihaknya menuntut untuk menghentikan pejabat pemilihan Demokrat dari yang diduga menyembunyikan penghitungan dan pemrosesan surat suara dari pengamat jajak pendapat Republik.
Dan itu pindah untuk campur tangan dalam keputusan Mahkamah Agung AS pekan lalu yang membiarkan putusan Mahkamah Agung Pennsylvania yang menjunjung tinggi perpanjangan tenggat waktu, di mana surat suara harus diterima.
“Sepekan yang lalu, beberapa hakim memperkirakan bahwa perluasan pemilihan surat suara yang tidak konstitusional oleh Mahkamah Agung Pennsylvania dapat menciptakan masalah serius pasca pemilihan,” kata pengajuan tersebut.
“Para hakim menekankan bahwa masalah-masalah penting ini tidak lolos di peninjauan pengadilan dan kasus ini dapat diselesaikan dengan jadwal yang dipersingkat, jika saatnya tiba ketika peninjauan pengadilan ini diperlukan.” [wip]