ISLAMTODAY ID — Organisasi perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas mengutuk keras normalisasi hubungan antara Maroko dan Israel, Rabu (23/12).
“Kami mengutuk penandatanganan perjanjian normalisasi antara Maroko dan pendudukan [Israel], dan kami menganggapnya sebagai kekecewaan besar bagi rakyat Palestina dan perjuangan mereka,” demikian pernyataan juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri melalui akun Twitterya.
Hmas mengungkapkan “ketidakpuasan dengan tanda tangan Perdana Menteri, Tuan Saad-Eddine El Othmani, dari perjanjian tersebut.
Hamas Langkah tersebut merupakan kegagalan besar bagi Partai Keadilan dan Pembangunan”.
“Kami menyerukan untuk memperbaiki kekurangan ini untuk mempertahankan status Maroko dan sejarah partai,” pungkas Sami Abu Zuhri, dikutip dari AA.
Raja Maroko Mohammed VI menerima delegasi gabungan AS-Israel pada Selasa (22/12) yang tiba di ibukota untuk menyelesaikan kesepakatan normalisasi antara Yerusalem dan Rabat.
Kesepakatan kerjasama bersama dicapai antara kedua negara di bidang penerbangan sipil, teknologi, perdagangan, serta keuangan dan investasi.
Maroko menjadi negara Arab keempat yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada 2020 setelah Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan.
Normalisasi Israel dan Maroko menuai kecaman luas dari warga Palestina.
Warga Palestina menilai kesepakatan itu mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani kepentingan perjuangan dan pemenuhan hak-hak kemerdekaan Palestina.[IZ]