(IslamToday ID) – Militer China mengkritik Amerika Serikat (AS) karena dinilai merusak perdamaian dan stabilitas kawasan regional.
Pernyataan itu disampaikan setelah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar melalui Selat Taiwan pada hari Rabu (24/2/2021).
Seorang juru bicara Komando Timur Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat China (PLA) menyatakan terus memantau perjalanan kapal perang jenis perusak Angkatan Laut AS, USS Curtis Wilbur saat melewati Selat Taiwan.
Terpisah, berdasarkan laporan Nasional News, pemerintah Taiwan mengungkapkan rasa terima kasih kepada Presiden AS Joe Biden akibat kekhawatiran akan tekanan China.
“Kami mengungkapkan kekaguman dan terima kasih atas perhatian Presiden Biden tentang keamanan Selat Taiwan dan masalah hak asasi manusia,” kata juru bicara pemerintah Taiwan, Xavier Chang seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/2/2021).
“Sebagai anggota komunitas internasional, Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sama, termasuk Amerika Serikat, untuk bersama-sama berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik.”
Pemerintah Biden meyakinkan Taiwan atas komitmennya, terutama setelah China meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu.
China kerap menggambarkan polemik Taiwan sebagai masalah paling penting dan sensitif dalam hubungannya dengan AS. Negeri Tirai Bambu itu tidak suka melihat hubungan Taiwan dan AS semakin akrab.
AS, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi merupakan pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting di pulau itu. Hal itu yang membuat perseteruan politik antara AS dan China semakin meruncing. [wip]