ISLAMTODAY ID — Ketua Komisi Uni Afrika menyatakan keprihatinannya atas kerusuhan di Senegal baru-baru ini, yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan kerusakan material, Ahad (7/3).
Dalam pernyataannya, Moussa Faki Mahamat mengutuk tindakan kekerasan dan penjarahan serta kecenderungan untuk menghasut.
Uni Afrika menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan semua krisis dan ketegangan di Afrika melalui cara-cara damai, dialog dan dengan sangat menghormati ketertiban, perdamaian sipil dan supremasi hukum.
Gelombang Protes telah berlangsung selama hampir sepekan di Senegal setelah penangkapan pemimpin oposisi Ousmane Sonko, hal ini menyebabkan sedikitnya lima orang tewas dan banyak korban lainnya terluka, dilansir dari Anadolu.
Pada Jumat (5/3), Amnesty International mendesak pemerintah Senegal untuk mengklarifikasi kematian para demonstran dan menjelaskan pelanggaran hak asasi manusia sejak penangkapan Sonko pada 3 Maret.
Ousmane Sonko, yang kekebalan parlemennya dicabut karena kasus pemerkosaan yang dituduhkan terhadapnya, sedang berada dalam perjalanan ke pengadilan ketika dia ditangkap karena kehadiran para demonstran dan simpatisan dalam perjalanannya.
Ousmane Sonko juga dituding mengganggu ketertiban umum, meskipun kemudian dia membantah tuduhan tersebut.
Pada 4 Maret, para pendukungnya turun ke jalan di beberapa kota, mengatakan bahwa penangkapannya bermotif politik. Para pendukungnya pun diserang dan ditangkap oleh pasukan keamanan Senegal.
Pemuda Senegal telah menyerukan protes secara damai terhadap pemerintah dan penangkapan Sonko pada Senin (8/3).
Sekolah-sekolah di negara itu juga telah ditutup hingga 15 Maret karena gelombang protes tersebut.[AA]