ISLAMTODAY ID —- Amerika Serikat menegaskan belum mengubah sikapnya bahwa ada genosida terhadap Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di wilayah otonom Xinjiang, China, Selasa (9/3).
“Kami tidak menyadari bahwa kekejaman ini telah berhenti,” tegas Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pada konferensi pers.
Price memperingatkan bahwa mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken sudah sampai pada keputusan bahwa genosida telah terjadi di Xinjiang.
“Kami benar-benar mendukungnya,” tegas Ned Price.
Saat ditanya apakah genosida kini sedang berlangsung di Xinjiang, Ned Price mengatakan pihaknya tidak melihat apa pun yang akan mengubah penilaian.
19 Januari, Menlu Mike Pompeo mengatakan China melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perlakuannya terhadap Uighur dan etnis minoritas di Xinjiang.
“Saya yakin genosida ini sedang berlangsung, dan kami menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan Uighur oleh negara-partai China,” tandas Mike Pompeo.
Xinjiang adalah rumah bagi 10 juta orang Uighur. Muslim Turki disana berjumlah sekitar 45 persen dari total populasi Xinjiang dan sejak lama menuding otoritas China melakukan diskriminasi budaya, agama, dan ekonomi.
Diketahui, lebih dari satu juta orang, atau sekitar tujuh persen dari populasi Muslim di Xinjiang, telah ditahan dalam “kamp-kamp politik” dan menjadi korban kerja paksa dan sterilisasi.
Sumber: Anadolu