ISLAMTODAY ID — Divisi spesialis peperangan elektronik Rusia akan berlatih menciptakan ‘area perlindungan’ di wilayah udara negara Rusia. Nantinya, area ini dapat membuat sistem navigasi satelit asing sama sekali tidak berguna. Bahkan dapat melumpuhkan senjata presisi tinggi milik musuh.
Menurut harian Moskow Izvestia, mengutip sumber di Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan perang radio-elektronik akan berlatih menggunakan teknologi tersebut selama latihan tahun ini. Selain itu, latihan akan diadakan secara nasional pada tahun 2022.
Sistem ini dikenal sebagai Field-21. Diketahui, sistem Field-21 berfungsi untuk menciptakan interferensi yang membingungkan sistem navigasi satelit asing. Salah satunya termasuk GPS NAVSTAR Amerika.
Menurut para ahli, pembuatan zona khusus dapat digunakan untuk melindungi fasilitas militer dan kawasan industri. Selain itu, langkah ini juga membuat wilayah udara tersebut hampir tidak dapat ditembus. Mereka yakin pendekatan baru ini secara radikal akan meningkatkan keamanan nasional.
Dengan gagalnya navigasi satelit, senjata dan drone presisi tinggi milik musuh tidak akan dapat mengarahkan diri mereka sendiri ke sasaran mereka.
“Sistem peperangan elektronik menghantam beberapa sistem rudal jelajah sekaligus,” ujar sejarawan militer Dmitry Boltenkov kepada Izvestia, seperti dilansir dari Russian Today, Kamis (22/4/2021).
“Gangguan navigasi satelit menyebabkan mereka ‘tersesat’ di luar angkasa dan secara dramatis mengurangi keakuratannya. Jika sinyal radio altimeter ditekan, amunisi juga tidak akan dapat menjalankan misi tempurnya seperti yang diharapkan. ”
Pasukan radio-elektronik telah dikerahkan di Suriah, di mana kubah perlindungan peperangan elektronik telah dibuat di atas wilayah Tartus dan Khmeimim. Pasukan tersebut untuk melindungi militer dari serangan pesawat tak berawak militan.
Rusia telah terlibat dalam Perang Sipil Suriah sejak tahun 2015 untuk membantu memerangi pemberontakan di negara itu. Keterlibatan Rusia ketika diundang pemerintah Damaskus yang dipimpin oleh Presiden Bashar Assad.
Di Far North Rusia, sistem Murmansk-BN yang kuat telah dikerahkan di pantai Arktik. Sistem ini mampu mengganggu sistem komunikasi, navigasi, dan kontrol kapal, kapal selam, dan pesawat yang melintasi perbatasan secara ilegal.
Pada Maret tahun 2019, Kementerian Pertahanan Norwegia secara resmi mengadu ke Moskow. Mereka menyatakan bahwa teknologi pengacau memengaruhi keamanan di ruang udara Norwegia sendiri.[Res/RT]