ISLAMTODAY ID — Pemerintah Rusia mengumumkan pengusiran diplomat Ukraina, Senin (26/4).
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan langkah itu adalah tindakan balasan atas pengusiran seorang diplomat Rusia dari Kyiv.
Rusia juga memperingatkan bahwa dalam langkah pembalasan, “tindakan tambahan akan diambil terhadap staf Kedutaan Besar Ukraina, konsulat jenderal dan konsulat di Rusia.”
Pada 18 April, Badan Keamanan Rusia mengatakan telah menangkap Konsul Ukraina di Saint Petersburg atas tuduhan melakukan mata-mata.
Menurut Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), diplomat Ukraina Alexander Sosonyuk ditahan saat bertemu dengan seorang warga Rusia ketika mencoba mendapatkan informasi rahasia, termasuk data dari lembaga penegak hukum Rusia dan database FSB.
Sosonyuk ditahan beberapa jam di kantor FSB dan kemudian dibebaskan tetapi kehadirannya di Rusia dinyatakan sebagai “orang tak diinginkan”.
Kementerian Luar Negeri Rusia meminta dia untuk meninggalkan negara itu.
Sebagai tindakan pembalasan, Ukraina menyatakan diplomat Rusia di Kyiv sebagai “persona non grata” alias dia diusir dari negara itu.
Rusia memprotes tindakan tersebut dengan mengatakan pihaknya tidak mengusir diplomat Ukraina, dan diplomat Ukraina “tertangkap basah melakukan tindakan ilegal,” sedangkan diplomat Rusia dipilih secara acak dan “tidak melakukan tindakan di luar ruang lingkup fungsi diplomatiknya.”
Konflik di Perbatasan
Konflik di wilayah tenggara Ukraina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Kyiv dan kelompok separatis saling menuduh melanggar gencatan senjata.
Ukraina juga menuduh Rusia mengirim pasukan ke perbatasan, sementara Moskow mengatakan tindakannya sebagai tanggapan atas “tindakan provokatif Kyiv.”
Ukraina dilanda konflik di wilayah timurnya sejak Maret 2014, menyusul pencaplokan Krimea secara ilegal oleh Rusia.
Pertempuran antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia telah menyebabkan lebih dari 13.000 orang tewas, menurut PBB.[Anadolu]