ISLAMTODAY ID — Tujuh anak dan seorang guru dilaporkan tewas dalam penembakan di sbuah sekolah di kota Kazan, Rusia.
Lebih dari 20 korban lainnya, kebanyakan anak-anak, dilaporkan terluka. Seorang tersangka berusia 19 tahun ditahan.
Serangan itu terjadi di lokasi berjarak 820 km (510 mil) di Moskow Timur, di Republik Tatarstan yang mayoritas Muslim.
Perdana Menteri Mikhail Mishustin berbicara tentang “kesedihan yang besar”, sementara Ppemimpin Tatarstan Rustam Minnikhanov menyebut serangan itu sebagai “tragedi besar”.
“Kami sangat sedih ini terjadi,” ujarnya.
Menanggapi penembakan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan meninjau undang-undang pengendalian senjata di negara itu.
Penembakan di sekolah relatif jarang terjadi di Rusia. Salah satu insiden besar terakhir terjadi di wilayah Krimea pada 2018.
Kronologi Serangan
Penembakan tersebut terjadi di Sekolah No. 175 pada Selasa (11/5) pagi.
Dilansir dari TASS, sumber di unit layanan darurat mengatakan bahwa serangan dimulai sekitar pukul 09:20 (06:20 GMT), dengan sinyal pertama dari tombol panik di sekolah lima menit kemudian. Polisi bersenjata berat dan kendaraan darurat segera menanggapi insiden tersebut.
Penyerang diduga secara luas disebut sebagai Ilnaz Galyaviev. Penyelidik Rusia mengatakan dia adalah penduduk Kazan yang diduga pernah belajar di sekolah itu di masa lalu.
Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan beberapa anak melompat dari jendela untuk melarikan diri serta para korban yang terluka dievakuasi.
Saluran TV Rusia melaporkan bahwa dua anak meninggal dunia setelah melompat dari jendela lantai dua.
“Semua orang mulai panik dan mengatakan ‘tutup pintu’,” jelas seorang siswa yang menyaksikan serangan itu kepada situs berita Mediazona. Kira-kira satu menit kemudian kepala sekolah mulai berteriak: ‘Kami menutup pintu!’
“Kami keluar sekitar 15 menit kemudian, bukan keluar jendela. Saya ingin melakukan itu, tetapi guru segera menutup jendela dan berkata tidak,” ujarnya.
Laporan awalnya menyebutkan bahwa ada dua pria bersenjata dan salah satu dari mereka telah terbunuh. Namun, para pejabat kemudian mengatakan hanya ada satu tersangka.
Pejabat telah mengkonfirmasi delapan kematian. Mr Minnikhanov mengatakan para korban termasuk empat siswa laki-laki dan tiga perempuan kelas delapan.
Layanan pers kemudian menambahkan bahwa seorang guru juga terbunuh.
Lebih dari 20 lainnya terluka, menurut laporan media lokal.
Minnikhanov mengatakan 12 anak dan empat orang dewasa sedang dirawat di rumah sakit. Enam anak dikatakan dalam kondisi kritis.
“Teroris telah ditangkap. Dia berusia 19 tahun. Dia adalah pemilik senjata api terdaftar,” jelas Minnikhanov.
Sebuah video di media sosial menangkap seorang remaja yang tergeletak di tanah tampaknya ditahan di luar gedung.
Reaksi Kremlin
Usai serangan itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Putin telah memerintahkan kepala Pengawal Nasional Rusia untuk “menyusun peraturan baru tentang jenis senjata yang dapat beredar sipil dan yang dapat dimiliki oleh publik sebagai masalah mendesak”.
Instruksi itu dikeluarkan “mengingat jenis senjata api yang digunakan oleh penembak”, jelas Peskov.
“Faktanya terkadang jenis senjata kecil terdaftar sebagai senjata berburu, yang di beberapa negara digunakan sebagai senapan serbu,” jelasnya.
Seorang warga Kazan di luar sekolah mengatakan kepada stasiun radio Moscow Echo bahwa orang-orang di sana “histeris”.
“Orang tua menangis, petugas medis membagikan obat,” katanya.
Pihak berwenang telah meminta semua sekolah di Tartarstan untuk diinspeksi dan meningkatkan keamanan mereka.
Hari berkabung akan diadakan pada hari Rabu untuk menghormati para korban.[IZ/TASS/BBC]