ISLAMTODAY ID—Sejumlah serangan udara Israel ke Jalur Gaza dilaporkan telah merenggut nyawa 174 warga Palestina, termasuk 47 anak-anak, dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang terluka.
Peningkatan konflik Israel-Palestina baru-baru ini yang hanya menunjukkan sedikit tanda-tanda mereda.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan bahwa kampanye militer yang dilancarkan negaranya akan berlanjut dengan “kekuatan penuh” dan akan “memakan waktu.”
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Netanyahu mengumumkan bahwa Israel “ingin memeberikan harga yang mahal” pada Hamas dan “mengembalikan perdamaian dan keamanan serta memulihkan pencegahan.”
“Kampanye kami melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketenangan Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu,” ujar Netanyahu, dilansir dari Sputniknews, Ahad (16/5).
Perdana menteri juga mengklaim bahwa gedung di Kota Gaza yang menampung kantor Associated Press, Al Jazeera, dan media lainnya – yang dihancurkan dalam serangan udara Israel – adalah target yang sah.
Selain itu, Israel telah memberikan bukti yang diduga membuktikan bahwa itu digunakan oleh teroris kepada badan intelijen AS.
Korban sipil dari serangan Israel, Netanyahu menegaskan, adalah akibat dari militan Hamas yang melancarkan serangan terhadap Israel dari lingkungan sipil.
Konflik Israel-Palestina menyaksikan eskalasi bulan ini.
Hal ini menyusul kerusuhan di Yerusalem Timur atas keputusan pengadilan Israel untuk mengusir beberapa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.
Lebih lanjut, langkah Israel untuk membatasi akses ke Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di awal Ramadan.
Pada 16 Mei lalu, sekitar 2.900 roket telah diluncurkan ke Israel dari Jalur Gaza.
Sementara itu, Komando Depan Israel melaporkan 10 kematian, 50 luka serius, dan ratusan luka ringan. (Resa/Sputniknews)