ISLAMTODAY ID—Benjamin Netanyahu menyarankan Israel untuk menduduki kembali Jalur Gaza dalam membersihkan daerah kantong Hamas yang terkepung.
Perdana menteri mengatakan pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza berupaya untuk “menurunkan kemampuan Hamas, kemampuan teror mereka, dan menurunkan keinginan mereka”.
Namun, tambahnya, eskalasi lebih lanjut masih dimungkinkan.
“Hanya ada dua cara untuk menangani mereka,” ujar Netanyahu kepada duta besar, seperti dilansir dari MEE, Rabu (19/5).
“Kamu bisa menaklukkan mereka, dan itu selalu merupakan kemungkinan terbuka, atau kamu bisa mencegah mereka, dan kita sekarang terlibat dalam pencegahan paksa. Tapi saya harus mengatakan kita tidak mengesampingkan apa pun.”
Upaya Israel untuk menyelesaikan Jalur Gaza yang didudukinya dalam perang Timur Tengah tahun 1967, sebagian besar tidak berhasil.
Sementara itu, pada Agustus tahun 2005 Israel mulai menarik pemukim dan pasukannya dari wilayah pesisir.
Hanya 8.000 orang Israel yang telah menetap di Gaza, jauh dari ratusan ribu di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.
Israel dan Mesir kemudian memberlakukan blokade di Gaza setelah Hamas mengambil alih kekuasaan pada tahun 2007. Pengepungan yang melumpuhkan ini sedang berlangsung.
Militer Israel mulai membom Jalur Gaza pada 10 Mei, karena ketegangan atas penggerebekan di Masjid al-Aqsa dan ancaman pengusiran warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem mendorong Hamas untuk menembakkan roket ke Israel.
Sejak itu, Israel telah membunuh 216 warga Palestina di Gaza, termasuk 61 anak-anak.
Sementara itu, Roket Hamas telah menewaskan 12 orang di pihak Israel, termasuk satu anak.
Israel sebelumnya telah mengobarkan perang terhadap warga Palestina di Jalur Gaza pada tahun 2008-2009, tahun 2012, dan tahun 2014. (Resa/MEE)