ISLAMTODAY ID—Dua bulan lalu, Rusia dan China menandatangani perjanjian untuk membuat stasiun penelitian bulan internasional.
Kesepatan ini dianggap oleh banyak orang sebagai perpindahan dari NASA.
Sekarang, Moskow dan Beijing telah mengundang negara lain untuk bergabung dengan proyek tersebut juga, seperti dikutip dari RT, Kamis (27/5).
Menurut wakil direktur badan antariksa Rusia Roscosmos Sergey Savelyev mengungkapkan bahwa, bersama Badan Antariksa Nasional China, mereka telah mengirim undangan ke negara lain untuk menjadi bagian dari stasiun penelitian bulan internasional seperti dilansir dari TASS Moskow.
“Kami telah mengirimkan undangan untuk kerja sama… ke sejumlah mitra kami yang terkemuka, termasuk, misalnya, Badan Antariksa Eropa,” ujar Savelyev. Dia tidak menyebut nama NASA.
GLEX adalah Konferensi Eksplorasi Luar Angkasa Global, yang akan diadakan di Saint Petersburg tahun ini.
Konferensi tersebut seharusnya dilaksanakan pada Juni 2020 tetapi ditunda selama setahun karena pandemi Covid-19.
“Sebagai bagian dari pertemuan bilateral ‘di pinggiran’ GLEX, kami berencana untuk mendapatkan reaksi pertama dari kolega kami atas undangan yang dikirim,” ungkapnya.
Perjanjian antara Rusia dan China ditandatangani pada 9 Maret, ketika terungkap bahwa kedua negara akan membangun fasilitas di Bulan dengan “kompleks fasilitas percobaan dan penelitian,” dengan maksud untuk kehadiran manusia pada akhirnya.
Kesepakatan tersebut bukanlah pertama kalinya bagi Moskow dan Beijing dalam membuat kesepakatan yang berfokus pada ruang angkasa.
Kedua negara menandatangani program kerja sama luar angkasa pada tahun 2017 yang akan berjalan hingga tahun 2022.
Namun, menurut kepala Roscosmos Dmitry Rogozin, stasiun internasional bukan tentang mrnghalangi Amerika tetapi tentang inklusivitas total.
Pada bulan Maret lalu, sebuah artikel di Washington Post menyebut usulan stasiun bulan menjadi tanda yang tidak menyenangkan bagi Barat.
“Ini tidak benar,” tulis Rogozin di Twitter. “Rencana Rusia dan China di Bulan terbuka untuk partisipasi internasional yang luas. Ini bukan tentang konfrontasi, tetapi tentang kerja sama dalam eksplorasi Bulan. ”
(Resa/RT/ Washington Post/TASS Moskow)