ISLAMTODAY ID–Kolonel Jenderal Aleksandr Fomin berbicara kepada rekannya menjelang Konferensi Keamanan Internasional Moskow (MCIS) ke-9 yang dijadwalkan berlangsung pada 22-24 Juni di ibukota Rusia. Acara tersebut mempertemukan pejabat militer dan pakar keamanan dari berbagai negara, dengan sekitar 49 negara telah mengkonfirmasi partisipasi mereka.
Untuk diketahui, konferensi tersebut adalah acara yang secara eksplisit non-partisan, dan negara-negara diundang untuk mengambil bagian terlepas dari hubungan mereka saat ini dengan Rusia, ungkap Fomin.
“Di forum, kami memberikan landasan tidak hanya kepada mitra yang berbagi pendekatan kami untuk memecahkan masalah utama dunia, tetapi juga kepada lawan, negara-negara yang kerja samanya saat ini minimal atau sama dengan nol,” ujar Fomin, seperti dilansir dari RT, Kamis (3/6).
Diskusi seperti di forum Moskow sangat penting selama masa-masa sulit, karena lanskap politik dan keamanan dunia saat ini mengalami pergeseran bersejarah.
Sementara itu, tatanan dunia ‘lama’ mulai runtuh.
Menurut Fomin, hari ini kita menyaksikan pembentukan tatanan dunia baru. Kami melihat kecenderungan negara-negara untuk ditarik ke dalam Perang Dingin baru, negara-negara dibagi menjadi ‘kami’ dan ‘mereka’, dengan ‘mereka’ secara jelas didefinisikan dalam dokumen doktrinal sebagai musuh.
“Sistem hubungan internasional dan kerangka keamanan yang ada sedang dihancurkan secara sistematis. Peran organisasi internasional sebagai instrumen pengambilan keputusan kolektif di bidang keamanan sedang berkurang,” ujar Frolov, tanpa menyebutkan contoh.
Selama beberapa tahun terakhir, terutama di bawah mantan presiden AS Donald Trump, beberapa perjanjian internasional tidak ada lagi.
Secara efektif, hanya satu kesepakatan besar antara Washington dan Moskow yang tersisa (perjanjian START Baru).
Perjanjian ini kembali terjadi setelah Presiden Joe Biden setuju untuk memperpanjangnya selama lima tahun lagi.
Munculnya sistem senjata baru, serta upaya beberapa negara untuk membawa peperangan ke wilayah yang belum pernah dilihat sebelumnya, semakin mempercepat munculnya “tatanan dunia baru”, ungkap Frolov.
“Pada dasarnya jenis senjata baru yang secara radikal mengubah keseimbangan kekuatan di dunia modern sedang muncul, dengan peperangan masuk ke area baru – ke luar angkasa dan dunia maya. Ini, tentu saja, mengarah pada perubahan prinsip dan metode perang, ”tambahnya.
(Resa/RT)