ISLAMTODAY ID–Beberapa hari menjelang KTT Biden-Putin 16 Juni di Jenewa, Pentagon mengumumkan alokasi pertahanan senilai USD 150 juta untuk Ukraina guna membantu “meningkatkan perbatasannya melawan Rusia”.
Pernyataan Departemen Pertahanan hari Jumat( 11/6) merinci bahwa paket besar untuk Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina mencakup “pelatihan, peralatan, dan upaya pemberian nasihat untuk membantu pasukan Ukraina menjaga integritas wilayah negara, mengamankan perbatasannya, dan meningkatkan interoperabilitas dengan NATO.”
Pernyataan itu lebih lanjut mencatat bahwa pihaknya akan mendanai “radar kontra-artileri, sistem udara tak berawak kontra, peralatan komunikasi yang aman, peperangan elektronik dan peralatan evakuasi medis militer, dan peralatan untuk meningkatkan keselamatan operasional dan kapasitas pangkalan Angkatan Udara Ukraina.”
Itu tersedia melalui anggaran pembiayaan militer luar negeri Departemen Luar Negeri, dan sebelumnya disetujui oleh Kongres dengan dasar bersyarat untuk tahun fiskal 2021.
Syarat tersebut berdasarkan apakah Ukraina akan memenuhi “kemajuan” dalam upaya dan reformasi anti-korupsi yang sedang berlangsung.
Dalam hal ini, Pentagon mengatakan bahwa “dapat menyatakan bahwa Ukraina telah membuat kemajuan yang cukup dalam reformasi pertahanan tahun ini,” menurut sekretaris pers John Kirby, seperti dilansir dari ZeroHedge, Sabtu (12/6).
Sementara itu, para pemimpin di Kiev baru-baru ini melanjutkan dorongan baru mereka untuk mempercepat keanggotaan NATO, dan semua ini tidak diragukan lagi akan menambah ketegangan yang sudah meningkat menjelang pertemuan Biden-Putin.
Gedung Putih mengindikasikan pada Sabtu (12/6) pagi bahwa Presiden Biden berencana untuk tampil dalam konferensi pers tunggal setelah pertemuan minggu mendatang dengan Putin di Swiss.
Mereka mengatakan perlu bagi Presiden AS untuk berinteraksi dengan “pers bebas”.
“Kami berharap pertemuan ini jujur dan lugas, dan konferensi pers tunggal adalah format yang tepat untuk berkomunikasi secara jelas dengan pers bebas tentang topik yang diangkat dalam pertemuan—baik dalam hal area yang mungkin kami setujui maupun area yang kami khawatiran secara signifikan,” ujar seorang pejabat Gedung Putih.
(Resa/ZeroHedge)