ISLAMTODAY ID–Kedutaan Besar China di London telah mengecam pernyataan “kelompok kecil” G7 yang meminta Beijing untuk menghormati hak asasi manusia.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (14/6), kedutaan menggambarkan sebuah komunike yang dikeluarkan oleh negara-negara G7 pada hari Ahad (14/6) sebagai “pelanggaran serius terhadap norma-norma dasar hubungan internasional.”
Pernyataan itu menunjukan“ketidakpuasan” China terhadap negara-negara G7.
Selain itu, kedutaan juga menyatakan bahwa komunike tersebut “lebih lanjut mengungkap niat jahat beberapa negara, seperti Amerika Serikat.”
“Terlepas dari persyaratan untuk persatuan selama pandemi, mereka terus membentuk “kelompok kecil” dan terlibat dalam politik blok, “secara artifisial menciptakan antagonisme dan perpecahan,” ungkap kedutaan, seperti dilansir dari RT, Senin (14/6).
“Kami akan dengan tegas membela kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan nasional, dan dengan tegas melawan semua jenis ketidakadilan dan pelanggaran yang dikenakan pada China,” tambahnya.
Pada hari Ahad (13/6), G7 (para pemimpin AS, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Kanada, ditambah UE) mengkritik China atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan atas erosi demokrasi di bekas jajahan Inggris di Hong Kong.
Komunike tersebut juga menentang “upaya sepihak untuk mengubah status quo” dan mengakui ketegangan yang sedang berlangsung di Taiwan, dan menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap asal usul Covid-19.
“Kami akan mempromosikan nilai-nilai kami, termasuk dengan menyerukan kepada China untuk menghormati hak asasi manusia dan kebebasan fundamental,” ungkapnya.
Para pemimpin dari negara-negara G7 – dan mitra yang diundang, seperti Australia, Korea Selatan, dan Afrika Selatan – bertemu di Cornwall, di Inggris barat daya, selama akhir pekan untuk membahas berbagai masalah, termasuk perubahan iklim dan pemulihan pascapandemi.
(Resa/RT)