ISLAMTODAY — Pemerintah Republik Indonesia menyerukan agar negara anggota ASEAN dan China mengedepankan dialog dan konsultasi dalam menyeleseikan permasalahan Laut China Selatan.
Dalam pertemuan informal ASEAN-China yang digelar di sela-sela ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) ke-15 pada Rabu, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto yakin permasalahan Laut China Selatan bisa diselesaikan dengan dialog dan konsultasi.
Mewakili Indonesia ia menyerukan agar negara anggota ASEAN dan China saling menahan diri serta mematuhi ‘Declaration of Conduct’ (DoC) dalam menyikapi isu Laut China Selatan.
Menurutnya, Laut Cina Selatan yang dikelola dengan baik, akan memperkuat kemitraan bersama yang setara, saling menguntungkan untuk perdamaian dan stabilitas global.
“ASEAN dan China harus terus dapat menjaga dan meningkatkan kerja sama untuk keamanan dan kemakmuran masyarakat di kawasan,” pungkas Menhan Prabowo dalam keterangan resminya pada Selasa (15/6) malam.
Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan pentingnya hubungan China dan ASEAN atau perhimpunan bangsa di Asia Tenggara demi menjaga stabilitas di kawasan LCS. Dia berharap kedua belah pihak bisa menjaga keamanan di wilayah tersebut.
Selain Kerjasama, Menhan RI ini juga menekankan pentingnya dialog untuk menyelesaikan permasalahan di kawasan Laut China Selatan. Prabowo berharap ASEAN dan China dapat segera melanjutkan pembahasan terkait Code of the Conduct (CoC) di kawasan tersebut.
Prabowo mengatakan Indonesia senantiasa mendorong agar seluruh negara di ASEAN termasuk China untuk mematuhi Declaration of Conduct (DoC), salah satunya menahan diri dari konflik.
“Sehingga, Laut China Selatan ke depan dapat dikelola dengan baik untuk memperkuat kemitraan bersama yang setara, saling menguntungkan, dan diperlukan untuk perdamaian dan stabilitas global,” kata rilis tersebut.
DoC berisikan komitmen dari negara anggota ASEAN dan China untuk mematuhi prinsip-prinsip hukum internasional, menghormati freedom of navigation di Laut China Selatan, menyelesaian sengketa secara damai, dan menahan diri dari tindakan yang dapat meningkatkan eskalasi konflik.
Menurutnya, hubungan dialog ASEAN-China selama tiga dasawarsa telah terjalin lama dan terjalin baik serta terus berkembang termasuk di bidang pertahanan.
Prabowo menyampaikan apresiasinya pada pertemuan tersebut yang notabene menandai 30 tahun hubungan ASEAN-China. Hubungan Dialog ASEAN-China selama tiga dasawarsa terjalin dengan baik serta terus berkembang termasuk di bidang pertahanan.
“Forum Think Tank Strategis ASEAN-China, Pertukaran Perwira Muda ASEAN-China dan Latihan Maritim ASEAN-China adalah beberapa bidang kerja sama yang telah menghasilkan manfaat bagi langkah-langkah pembangunan kepercayaan dan peningkatan kapasitas dan kemampuan ASEAN dan China di bidang pertahanan,” ujar Prabowo.
Terakhir, terkait ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), Prabowo menyebut Indonesia mengapresiasi langkah China telah mendukung dokumen yang telah disepakati para Pemimpin ASEAN.
Sifat AOIP itu sendiri adalah inklusif dan terbuka untuk mendapat dukungan dari semua Mitra Dialog ASEAN, termasuk China.
Sebelumnya, pertemuan informal Menteri Pertahanan ASEAN-China merupakan pertemuan ke-12 dengan agenda membahas perkembangan kerja sama pertahanan ASEAN-China selama 30 tahun.
Pertemuan ASEAN-China Defence Ministers ini dihadiri oleh semua menteri pertahanan di ASEAN. Dalam pertemuan itu turut hadir Menhan China, General Wei Fenghe. Kegiatan ini adalah pertemuan ke-12 yang melibatkan para menteri pertahanan di kawasan Asia Tenggara dan China.
Pertemuan dibuka oleh Second Minister of Defence, Brunei Darussalam selaku Ketua ADMM The Honourable Pehin Datu Lailaraja Major General (Retired) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohd Yussof.
Kementerian Pertahanan Singapura, dalam pertemuan itu, menyatakan ASEAN-China sepakat untuk melanjutkan negosiasi Code of Conduct (COC) Laut Cina Selatan.
Pertemuan itu juga menegaskan kembali komitmen China untuk memperkuat kerja sama pertahanan ASEAN-China di bidang seperti pertukaran think tank, kontra-terorisme.
Rencananya pertemuan Menhan ASEAN akan kembali digelar pada hari ini secara virtual.
Menteri Pertahanan dari delapan negara mitra ASEAN di antaranya China, Jepang, Amerika Serikat, Rusia juga akan mengikuti pertemuan tersebut.
Sumber: Anadolu, CNN Indonesia