ISLAMTODAY ID-Jumlah hulu ledak nuklir di seluruh dunia telah menurun sejak tahun lalu tetapi perlombaan senjata nuklir masih jauh dari melambat, menurut sebuah survei oleh sebuah universitas Jepang yang dilaporkan pada hari Kamis (1/7).
Pusat Penelitian Penghapusan Senjata Nuklir Universitas Nagasaki menemukan bahwa diperkirakan ada 13.130 hulu ledak nuklir yang dimiliki 9 negara pada Juni tahun ini, 280 lebih sedikit dari angka pada Juni 2020, Kyodo News melaporkan.
Jumlah total termasuk yang disimpan di fasilitas non-militer untuk dibongkar, ujar laporan itu.
Penurunan jumlah itu hanya karena “upaya untuk mengurangi dan memodernisasi persenjataan” dan “tidak menunjukkan perlambatan perlombaan senjata nuklir karena hulu ledak dalam persediaan militer belum berkurang di sembilan negara nuklir,” ungkap pusat penelitian itu.
Dikatakan jumlah hulu ledak dalam persediaan militer global meningkat menjadi 9.615 dari sekitar 9.346, dengan Rusia dan AS menyumbang 86% dari senjata.
“Perlombaan senjata nuklir sedang menyala kembali antara AS dan Rusia, karena ketegangan dan konflik tiga arah termasuk China terus berlanjut,” ujar laporan itu, seperti dilansir dari AA, Kamis (1/7).
Rusia memiliki jumlah hulu ledak nuklir tertinggi di 6.260, diikuti oleh AS di 5.550, China 350, Prancis 290, Inggris 225, Pakistan 165, India 160, Israel 90, dan Korea Utara pada 40, survei menemukan.
Angka-angka dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menunjukkan bahwa sembilan negara bersenjata nuklir memiliki “perkiraan 13.080 senjata nuklir pada awal 2021.”
“Ini menandai penurunan dari 13.400 yang dimiliki negara-negara bagian ini pada awal 2020,” ungkap SIPRI dalam sebuah laporan bulan lalu.
Dikatakan perkiraan jumlah senjata nuklir yang saat ini dikerahkan dengan pasukan operasional meningkat menjadi 3.825 tahun ini, dari 3720 pada tahun 2020.
(Resa/AA)