ISLAMTODAY ID-Ketegangan meningkat di Laut China Selatan dekat Kepulauan Paracel yang disengketakan pada hari Senin (12/7).
Ketegangan terjadi setelah militer China mengatakan “mengusir” sebuah kapal perang AS, menurut Al Jazeera.
Paracel – juga disebut Kepulauan Xisha oleh Beijing – diklaim oleh banyak negara, termasuk China, Vietnam, dan pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.
Sementara itu, AS mengarungi USS Benfold, sebuah kapal perusak kelas Arleigh Burke, melalui perairan Paracels tanpa persetujuan pemerintah dan merusak stabilitas regional, ujar Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat.
“Kami mendesak Amerika Serikat untuk segera menghentikan tindakan provokatif seperti itu,” ungkap Komando Teater Selatan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari ZeroHedge, Senin (12/7).
Namun, Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan Benfold telah “menegaskan hak navigasi dan kebebasan di sekitar Kepulauan Paracel, konsisten dengan hukum internasional” dan menolak klaim apa pun oleh China bahwa kapal perangnya telah melanggar perairan teritorial.
Lebih lanjut, Armada ke-7 mengatakan “lintasan yang tidak bersalah” adalah hak semua kapal di bawah hukum laut internasional sebagaimana tercermin dalam Konvensi Hukum Laut. Artinya, izin tidak diperlukan untuk transit.
“Operasi tersebut mencerminkan komitmen kami untuk menegakkan kebebasan navigasi dan penggunaan laut yang sah sebagai prinsip,”ungkap Angkatan Laut AS.
“Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, seperti yang dilakukan USS Benfold di sini. Tidak ada RRC (Republik Rakyat China) mengatakan sebaliknya yang akan menghalangi kita.”
Berikut Peta Pembaruan Angkatan Laut AS terbaru melalui Stratfor yang menunjukkan perkiraan lokasi Grup Serangan Kapal Induk AS dan Grup Siap Amfibi saat ini di seluruh dunia (per 8 Juli).
Beijing telah dengan tegas mengklaim pulau-pulau di Laut Cina Selatan yang ada dengan sangat militerisasi mereka.
Wilayah ini diperkirakan kaya akan biota laut dan memiliki cadangan hidrokarbon yang signifikan.
Sementara itu, Pasifik telah dipenuhi dengan kapal militer, kapal selam, dan pesawat dari negara teman dan musuh AS, dalam serangkaian latihan angkatan laut.
(Resa/ZeroHedge)