ISLAMTODAY- Artikel ini ditulis oleh Lorenz Duchamps melalui The Epoch Times.
Rezim otoriter dan komunis Kuba adalah “negara gagal” dan secara universal, komunisme adalah “sistem yang gagal,” ujar Presiden Joe Biden saat berbicara dari Gedung Putih pada hari Kamis (15/7).
“Komunisme adalah sistem yang gagal—sistem yang gagal secara universal. Dan saya tidak melihat sosialisme sebagai pengganti yang sangat berguna, tapi itu cerita lain,” ungkap Biden saat konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (16/7).
Pernyataan Biden adalah sinyal terkuat dari presiden untuk mendukung rakyat Kuba yang berdemonstrasi menentang rezim yang berkuasa dari pemimpin Miguel Diaz-Canel—juga kepala Partai Komunis Kuba.
Dia juga menyampaikan bahwa pemerintahannya sedang “mempertimbangkan” cara untuk memulihkan akses internet bagi orang-orang di negara kepulauan itu setelah rezim mengganggu warga dari komunikasi online mereka setelah protes anti-pemerintah terbesar dalam beberapa dekade.
“Kami sedang mempertimbangkan apakah kami memiliki kemampuan teknologi untuk memulihkan akses itu,” ujar Biden.
Presiden juga menunjukkan bahwa untuk saat ini, mereka tidak mempertimbangkan untuk membangun kembali pengiriman uang AS ke Kuba karena “sangat mungkin” bahwa rezim akan menyita dana tersebut.
“Ada beberapa hal yang akan kami pertimbangkan untuk dilakukan untuk membantu rakyat Kuba, tetapi itu akan membutuhkan keadaan yang berbeda atau jaminan bahwa mereka tidak akan dimanfaatkan oleh [rezim Kuba],” ungkap Biden.
“Misalnya, kemampuan mengirim uang kembali ke Kuba. Saya tidak akan melakukannya sekarang karena faktanya sangat mungkin bahwa rezim akan menyita kiriman uang itu atau sebagian besar darinya.”
Mulai akhir pekan lalu, ribuan warga Kuba secara terbuka berdemonstrasi menentang rezim otoriter dan menyerukan pemimpin Diaz-Canel untuk mundur. Beberapa demonstran, serta warga Kuba di Amerika Serikat, telah meminta pemerintah Biden untuk campur tangan di tengah penangkapan massal demonstran oleh rezim.
Pernyataan Biden bahwa mereka “mempertimbangkan” untuk membantu Kuba datang ketika Gubernur Florida Ron DeSantis (R-Fla.) meminta presiden dalam sebuah surat untuk memberikan bantuan federal kepada warga negara pulau serta membantu mereka dengan akses internet.
“Saya menulis untuk mendesak Anda untuk membantu menyediakan akses Internet kepada orang-orang Kuba yang menentang penindasan komunis dan menuntut suara setelah puluhan tahun menderita di bawah kuk kediktatoran yang kejam,” tulis gubernur Republik dalam surat itu.
“Seperti yang Anda ketahui, rakyat Kuba turun ke jalan untuk memprotes rezim Komunis, dan pemerintah Kuba telah menanggapinya dengan kekerasan,” ujarnya. “Pada awalnya, dunia dapat melihat gambar dan video dari gerakan massa ini, tetapi sekarang rezim tirani Presiden Miguel Diaz-Canel telah menutup akses ke internet.”
Sementara itu, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki pada hari Kamis (15/7) selama konferensi pers terpisah juga menyebut komunisme sebagai “ideologi yang gagal”, menjelaskan bahwa orang Kuba “layak mendapatkan kebebasan.”
“Mereka pantas mendapatkan pemerintah yang mendukung mereka, apakah itu memastikan mereka memiliki pasokan kesehatan dan medis, akses ke vaksin, atau apakah mereka memiliki peluang ekonomi dan kemakmuran,” ujar Psaki.
“Ini adalah pemerintahan—rezim otoriter, komunis—yang telah menindas rakyatnya dan telah mengecewakan rakyat Kuba, oleh karena itu kami melihat mereka di jalanan,” lanjutnya.
Di tengah demonstrasi, para aktivis mengatakan kepada outlet berita minggu ini bahwa lebih dari 100 orang telah ditangkap, ditahan, atau hilang begitu saja dalam tindakan keras yang dipimpin rezim.
(Resa/ZeroHedge)