ISLAMTODAY ID–Kementerian luar negeri China mendukung seruan penyelidikan biolab Fort Detrick sebagai asal mula pandemi Covid-19 setelah 4,7 juta warga China mengajukan petisi kepada WHO untuk mengirim para ahli ke fasilitas Maryland.
Sementara itu, pada hari Rabu (21/7) juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan bahwa orang-orang China telah menyampaikan pesan yang jelas dalam menandatangani petisi.
Lebih lanjut, pesan tersebut menyerukan penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke dalam biolab Fort Detrick yang dibuat oleh kantor berita milik negara The Global Times.
“Dalam waktu kurang dari lima hari, sekitar lima juta orang berpartisipasi. Angka yang meningkat mewakili aspirasi rakyat China dan menunjukkan kemarahan mereka pada beberapa orang di AS atas manipulasi politik melalui masalah ketertelusuran,” ujarnya, seperti dilansir dari RT, Rabu (21/7).
Selain itu, Zhao Lijian mengatakan bahwa tanggung jawab untuk menyelidiki lab mereka sendiri harus berada di tangan AS.
Dia mengklaim bahwa laporan penyakit pernapasan yang tidak diketahui yang menyebabkan pneumonia di Virginia pada musim panas tahun 2019 dan keputusan untuk menghentikan beberapa operasi di biolab Maryland mencurigakan dan layak untuk diselidiki.
Pada tahun 2019, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengeluarkan “cease and desist order” untuk menghentikan operasi di lab kuman di tengah masalah keamanan.
Zhao juga mengutip wabah penyakit rokok elektrik berskala besar di Wisconsin pada tahun yang sama.
Hingga Rabu (21/7) pagi, sekitar 4,7 juta warga China telah menandatangani petisi yang menyerukan WHO untuk menyelidiki laboratorium AS sebagai sumber potensial pandemi Covid-19.
Petisi diluncurkan pekan lalu ketika kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengecam Beijing karena gagal memberikan data mentah dari hari-hari awal penyebarannya di China.
“Kami berutang kepada jutaan orang yang menderita dan jutaan orang yang meninggal untuk mengetahui apa yang terjadi,” ujarnya.
Pakar WHO menghabiskan sekitar 4 minggu di China awal tahun ini. Laporan mereka menunjukkan bahwa kasus yang diidentifikasi di Wuhan pada tahun 2019 diyakini telah diperoleh dari “sumber zoonosis, seperti yang dilaporkan banyak orang mengunjungi atau bekerja di Pasar Makanan Laut Grosir Huanan”.
(Resa/RT/The Global Times)