ISLAMTODAY ID- Artikel ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com dengan judul Biden Keeps Up Monthly Warship Transits Through Taiwan Strait.
Pemerintahan Biden mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan setiap bulan untuk memicu ketegangan dengan Beijing.
Armada Ketujuh Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Benfold berlayar melalui jalur air sensitif pada hari Rabu (28/7), jalur ketujuh selama kepresidenan Biden.
Pada tahun 2020, pemerintahan Trump mengarungi kapal perang melalui Selat Taiwan sebanyak 13 kali, rekor tertinggi, dan cerminan dari fokus baru militer AS di China.
AS juga meningkatkan provokasi di Laut China Selatan pada tahun 2020, melakukan sembilan garis lintas di dekat pulau-pulau yang diklaim China di perairan yang disengketakan, yang juga merupakan rekor tertinggi.
Pada hari Kamis (29/7), Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengecam AS atas provokasi terbarunya di Selat Taiwan.
“AS adalah perusak perdamaian dan stabilitas terbesar … dan pembuat risiko keamanan terbesar di Selat Taiwan,” ungkap Komando Teater Timur PLA, seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (30/7).
Sementara itu, China juga bereaksi terhadap pidato Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang dibuatnya pada hari Selasa (27/7) di Singapura.
Kepala Pentagon menekankan pentingnya aliansi di kawasan itu dan mengecam apa yang disebutnya sebagai “aktivitas militer yang tidak stabil dan bentuk-bentuk pemaksaan lainnya terhadap rakyat Taiwan.”
Kedutaan China di Singapura menerbitkan pernyataan pada hari Kamis (29/7) menanggapi komentar Austin:
“Dia tidak hanya ikut campur dalam urusan dalam negeri China dengan mengacu pada hal-hal yang berkaitan dengan Taiwan dan Xinjiang, tetapi juga memainkan apa yang disebut ancaman China dalam upaya untuk membuat perpecahan antara China dan tetangganya. Pernyataan ini mendistorsi fakta dan menciptakan kepalsuan, hanya untuk melayani strategi geopolitik AS,” ungkap pernyataan itu.
Pemerintahan Biden memandang pembangunan aliansi di Asia sebagai bagian dari strategi anti-China.
Selain itu, Austin juga singgah di Vietnam dan Filipina minggu ini untuk meningkatkan kerja sama. Austin telah bersumpah untuk fokus pada China, dan Pentagon-nya telah mengidentifikasi Beijing sebagai “ancaman mondar-mandir” teratas yang dihadapi militer AS.
(Resa/ZeroHedge)