ISLAMTODAY ID-Kementerian luar negeri Iran pada hari Ahad (1/8) menolak “tuduhan tak berdasar” setelah Israel menyalahkan musuh bebuyutannya atas serangan mematikan terhadap sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Oman.
“Rezim Zionis telah menciptakan ketidakamanan, teror dan kekerasan… Tuduhan tentang keterlibatan Iran ini dikutuk oleh Teheran,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh dalam konferensi pers mingguan yang disiarkan secara online.
“Tuduhan seperti itu dimaksudkan oleh Israel untuk mengalihkan perhatian dari fakta dan tidak berdasar … dan ini bukan pertama kalinya mereka mengarahkan tuduhan seperti itu ke Iran,” ujar Saeed Khatibzadeh, seperti dilansir dari MEE, Ahad (1/8).
Khatibzadeh menambahkan bahwa “Iran tidak akan ragu sejenak untuk mempertahankan… kepentingan dan keamanan nasionalnya.”
Kapal tanker produk minyak Mercer Street, yang dikelola oleh miliarder terkemuka Israel Eyal Ofer, diserang di Samudra Hindia bagian utara pada hari Kamis (29/7) dalam apa yang menurut Amerika Serikat tampaknya merupakan serangan pesawat tak berawak.
Semenatar itu, operator kapal Zodiac Maritime mengatakan seorang penjaga keamanan Inggris dan seorang anggota awak Rumania tewas dalam serangan itu.
Kapal tersebut sedang melakukan perjalanan dari Dar es Salaam di Tanzania ke Fujairah di Uni Emirat Arab tanpa kargo saat ditabrak, ungkap perusahaan Zodiac Maritime.
Israel menyalahkan Iran atas insiden tersebut.
Pada hari Minggu, tak lama setelah pernyataan Khatibzadeh, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menuduh Teheran melakukan penyangkalan “pengecut”.
“Saya baru saja mendengar bahwa Iran, dengan cara pengecut, berusaha untuk mengelak dari tanggung jawabnya atas insiden itu, mereka menyangkalnya,” ujarnya dalam rapat kabinet mingguan, seperti dilansir dari
MEE, Ahad (1/8).
“Jadi saya tegaskan: Iran yang melakukan serangan terhadap kapal itu. Perilaku bully Iran berbahaya tidak hanya bagi Israel tetapi juga merugikan kepentingan global, Kebebasan Navigasi dan perdagangan internasional.
Bennett menambahkan bahwa “bukti intelijen ada”, dan Israel mengharapkan komunitas internasional untuk “mengklarifikasi” kepada Iran bahwa itu “membuat kesalahan besar”.
“Bagaimanapun, kami memiliki cara kami sendiri untuk menyampaikan pesan ke Iran,” tambahnya.
Pada hari Jumat (30/7), Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan dia telah memerintahkan diplomat negara itu untuk mendorong tindakan PBB terhadap “terorisme” Iran.
Ada berbagai penjelasan tentang apa yang terjadi pada kapal tanker itu.
Zodiac Maritime menggambarkan insiden itu sebagai “dugaan pembajakan” dan sumber di Pusat Keamanan Maritim Oman sebagai kecelakaan yang terjadi di luar perairan teritorial Oman.
Serangan Tak Berterima
Sumber-sumber AS dan Eropa yang akrab dengan pelaporan intelijen mengatakan Iran adalah tersangka utama mereka atas insiden itu, yang menurut seorang pejabat pertahanan AS tampaknya dilakukan oleh pesawat tak berawak, tetapi menekankan bahwa pemerintah mereka sedang mencari bukti konklusif.
Pada hari Ahad (1/8), Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengeluarkan pernyataan yang mengutuk Iran atas “serangan yang tidak dapat diterima” di Mercer Street menggunakan “satu atau lebih Unmanned Aerial Vehicle (UAV)”.
“Kami percaya serangan ini disengaja, ditargetkan, dan jelas merupakan pelanggaran hukum internasional oleh Iran. Iran harus mengakhiri serangan semacam itu, dan kapal harus diizinkan untuk berlayar secara bebas sesuai dengan hukum internasional. Inggris bekerja sama dengan mitra internasional kami dalam tanggapan bersama terhadap serangan yang tidak dapat diterima ini,” ujar Raab.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington yakin bahwa Iran melakukan serangan ini, dan bersumpah bahwa respons yang tepat akan datang.
Minggu kemudian, Lapid mencatat bahwa dia telah berbicara dengan Blinken dan Raab dalam beberapa hari terakhir, dan bahwa dia senang kedua negara mengutuk tindakan teroris ini.
“Israel akan terus mengadakan pembicaraan dengan sekutu kami di seluruh dunia dan bekerja sama untuk merumuskan langkah-langkah yang diperlukan untuk memerangi teror Iran yang sedang berlangsung,” ungkap Lapid dalam sebuah pernyataan.
Kepala staf Israel telah berbicara dengan rekannya dari Inggris tentang “peristiwa baru-baru ini di kawasan itu dan tantangan bersama yang dihadapi kedua negara”,ujar sebuah pernyataan.
Pensiunan jenderal Yossi Kuperwasser mengatakan kepada radio militer Israel mungkin akan mengikuti dua taktik – menciptakan tekanan global terhadap Iran dan mempertahankan kemampuannya untuk bertindak “di luar wilayah diplomatik”.
(Resa/MEE)