ISLAMTODAY ID-Dua insiden serangan kapal tanker dalam rentang waktu kurang dari seminggu kini ditudingkan oleh AS, Inggris, dan Israel kepada Iran.
Pertama ada serangan pesawat tak berawak Mercer Street Kamis (29/7) lalu yang menewaskan dua anggota awak Inggris dan Rumania.
Kemudian pada hari Selasa (3/8) ada pembajakan di kapal tanker Asphalt Princess berbendera Panama – yang ditumpangi oleh 6 militan Iran bersenjata.
Sejak Mercer yang dikelola Israel diserang, para pemimpin Israel telah secara terbuka mengusulkan aksi militer kepada sekutu.
Menurut Israel, usulan ini diperlukan untuk menghentikan serangan Iran.
Selian itu, Israel mengatakan telah memberi sekutu seperti Amerika Serikat “bukti kuat” bahwa Teheran memang berada di balik serangan pesawat tak berawak di Laut Arab.
Dan sekarang kepala pertahanan Israel mengatakan bahwa negara itu siap untuk menyerang Iran dalam komentar terbarunya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Benny Gantz yang ditanya langsung dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Kamis (5/8) dengan YNet News mengenai apakah Israel siap untuk meluncurkan serangan militer ke Iran, yang dia jawab hanya dengan, “Ya”.
Lebih lanjut, Gantz menjelaskan bahwa militer Israel siap untuk terlibat dalam konflik “multi-front” – kemungkinan merujuk ke Suriah yang telah melakukan serangan udara mingguan terhadap kelompok-kelompok “yang didukung Iran” yang bersekutu dengan Assad.
Selain itu, dia secara khusus menuduh bahwa Jihad Islam dan tembakan roket Hamas dari Gaza mendapat dukungan langsung dari Republik Islam.
Ada juga sekutu Iran Hizbullah di Lebanon selatan, di mana minggu ini terjadi baku tembak yang jarang terjadi di sepanjang perbatasan utara Israel.
Dia membahas gejolak baru Lebanon ini, dengan mengatakan “Tindakan kami semalam dimaksudkan untuk mengirim pesan yang jelas bahwa kami tidak akan menerima serangan semacam itu.”
“Saya harap kita tidak dipaksa untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Lebanon berada dalam keadaan kacau balau yang disebabkan oleh kelompok teror Hizbullah,” ungkap Gantz seperti dilansir dari ZeroHedge, Kamis (5/8).
“Iran berusaha untuk menimbulkan tantangan multi-front ke Israel, seperti membangun pasukannya di Lebanon dan Gaza, mengerahkan milisi di Suriah dan Irak dan mempertahankan pendukungnya di Yaman. Iran adalah masalah global dan regional dan tantangan Israel, ” Gantz memberi tahu Ynet lebih lanjut.
“Kami perlu terus mengembangkan kemampuan kami untuk mengatasi berbagai bidang, karena ini adalah masa depan,” tambahnya.
(Resa/ZeroHedge/YNet News)