ISLAMTODAY ID-Israel menembakkan peluru artileri ke Lebanon sebagai tanggapan atas serangan roket oleh Hizbullah.
Serangan tersebut terjadi dalam eskalasi besar antara gerakan Syiah yang didukung Iran dan Tel Aviv.
Sementara itu, kelompok militan mengatakan mereka menembakkan rentetan roket di dekat posisi Israel dekat perbatasan Libanon sebagai pembalasan atas serangan udara Israel di Libanon selatan sehari sebelumnya.
Gejolak di sepanjang perbatasan minggu ini telah membuat Israel melakukan serangan udara pertamanya di wilayah Lebanon dalam tujuh tahun.
Selain itu, Hizbullah mengklaim serangan roket langsung ke wilayah Israel untuk pertama kalinya sejak tahun 2019.
Tetapi setelah pertukaran serangan pada hari Jumat (6/8) , Israel mengatakan “tidak ingin meningkat menjadi perang penuh”.
Sementara itu, pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah perbatasan, UNIFIL, memperingatkan “situasi yang sangat berbahaya,” dan meminta pihak-pihak untuk “berhenti menembak dan menjaga ketenangan”.
Sebelumnya pada hari Jumat (6/8), Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan rentetan roket.
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengatakan pihaknya menembak di dekat posisi Israel di daerah pertanian Shebaa yang disengketakan, dengan puluhan roket.
Distrik Shebaa Farms diklaim oleh Lebanon tetapi PBB menganggapnya sebagai bagian dari Dataran Tinggi Golan Suriah, yang diduduki Israel secara ilegal sejak tahun 1967 dan dianeksasi secara sepihak pada tahun 1981.
Israel mengatakan kelompok militan menembakkan 19 roket, 6 di antaranya menghantam tanah Israel.
“Sebagian besar roket dicegat oleh sistem Iron Dome Israel dan sisanya jatuh di daerah terbuka,” ungkap militernya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (6/8).
Lebih lanjut, tidak ada laporan lanjutan tentang kerusakan atau cedera.
Dalam sebuah pernyataan, Israel mengatakan bahwa sirene berbunyi sebelum tengah hari di Dataran Tinggi Golan dan Galilea Atas dekat perbatasan Lebanon.
Penduduk Desa Hnetikan Hizbullah
Di distrik Hasbaya, Lebanon selatan, penduduk desa Druze menghentikan sebuah truk yang membawa peluncur roket ganda yang digunakan oleh Hizbullah selama serangan hari Jumat (6/8), ujar sumber militer kepada AFP.
Sebuah video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan warga yang marah menghalangi jalan truk dan menuduh Hizbullah membahayakan nyawa warga sipil dengan meluncurkan roket dari dekat daerah pemukiman.
Hizbullah mengatakan truk itu dihentikan setelah kelompok itu melakukan serangan hari Jumat (6/8).
Selain itu, Hizbullan juga mengatakan roket-roket itu ditembakkan jauh dari daerah pemukiman untuk memastikan keamanan sipil.
Tentara Lebanon mengatakan telah menangkap empat orang yang meluncurkan roket dan menyita peluncur roket setelah dicegat oleh penduduk desa.
Tujuan Israel Bukan Perang
Israel mengatakan siap untuk “eskalasi” tetapi mengecilkan prospek perang habis-habisan.
“Kami percaya bahwa Hizbullah tidak menginginkan perang penuh, dan kami jelas tidak ingin berperang,” ujar juru bicara militer Israel, Amnon Shefler, kepada wartawan.
Hizbullah telah menimbun ribuan roket di selatan Lebanon, menurut laporan.
Serangan roket itu terjadi setelah beberapa hari penembakan di perbatasan, termasuk serangan udara Israel yang jarang terjadi pada posisi Hizbullah.
Untuk diektahui, serangan udara semalam adalah eskalasi yang ditandai pada waktu yang sensitif secara politik.
Koalisi pemerintahan delapan partai Israel yang baru berusaha menjaga perdamaian di bawah gencatan senjata yang rapuh yang mengakhiri perang 11 hari dengan penguasa partai Hamas di Gaza pada Mei.
(Resa/TRTWorld)