ISLAMTODAY ID- Artikel yang berjudul Israel’s Ambassador Issues Explicit Call For ‘Regime Change’ In Iran ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com.
Duta Besar Israel untuk AS dan PBB Gilad Erdan mengatakan pada hari Jumat (6/8) bahwa Israel pada akhirnya ingin melihat perubahan rezim di Iran.
“Pada akhirnya, kami ingin melihat [pemerintah] digulingkan dan [untuk ada] perubahan rezim,” ujar Erdan kepada Radio Angkatan Darat Israel ketika ditanya tentang kebijakan pemerintahnya tentang Iran, seperti dilansir dari ZeroHedge, Ahad (8/8).
Bukan rahasia lagi bahwa Israel memusuhi pemerintah Iran.
Namun, diketahui para pejabat Israel sebelumnya telah menghindari seruan eksplisit semacam itu untuk perubahan rezim.
Selain itu, yang dikatakan Erdan, ditafsirkan oleh The Times of Israel sebagai “salah satu komentar paling luas dari seorang pejabat Israel yang mendukung perubahan rezim di Teheran.”
Erdan mengatakan dia bekerja untuk menggalang dunia melawan Iran.
“Kami ingin melihat tindakan yang jauh lebih ditentukan dari komunitas internasional terhadap Iran. Kami berharap komunitas internasional akan menarik kesimpulan ini sesegera mungkin karena kami harus mengakhiri pembunuhan ini.”
Untuk diketahui, komentar Erdan muncul setelah seminggu ancaman hampir setiap hari dari pejabat Israel bahwa mereka mungkin mengambil tindakan militer terhadap Iran atas serangan mematikan di Mercer Street, sebuah kapal yang terkait dengan Israel yang ditabrak oleh pesawat tak berawak minggu lalu.
Serangan itu menewaskan dua anggota awak; seorang berkebangsaan Inggris dan seorang Rumania.
Selain itu, Israel, AS, dan sekarang G7 semuanya menyalahkan Iran atas serangan Mercer Street, tetapi Teheran tetap merasa tidak bersalah.
Pada hari Kamis (5/8), Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, Israel siap untuk menyerang Iran dan mendesak agar negara lain juga mengambil tindakan.
“Kami berada pada titik di mana kami perlu mengambil tindakan militer terhadap Iran. Dunia perlu mengambil tindakan terhadap Iran sekarang,” ujarnya.
(Resa/ZeroHedge/The Times of Israel)