ISLAMTODAY — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan upaya diplomasinya baru-baru ini dengan para pemimpin dunia terkait perkembangan di Afghanistan dan kemungkinan gelombang migrasi ke wilayah negaranya, Senin (23/8).
“Kami sedang melakukan diplomasi intensif di ranah internasional tentang perkembangan di Afghanistan dan migrasi ilegal,” pungkas Erdogan melalui Twitter.
“Kami akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas di kawasan kami, untuk melindungi negara kami dari tekanan gelombang migrasi, dan memastikan perdamaian negara kami,” ujarnya, sambil membagikan infografis menceritakan hubungannya dengan tujuh pemimpin, dilansir dari Anadolu.
Pada Ahad (22/8), Erdogan berbicara dengan Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel melalui telepon, Ia mengatakan Turki tidak dapat menangani gelombang migrasi tambahan.
Erdogan dan Michel membahas masalah regional, terutama perkembangan di Afghanistan dan masalah migrasi, serta langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan Turki-Uni Eropa, menurut pernyataan dari Direktorat Komunikasi Turki.
Erdogan juga berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, lalu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Pada Sabtu, secara terpisah Erdogan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon dan Kanselir Jerman Angela Merkel, serta Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi.
Erdogan pada Jumat bercakap via telepon dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis tentang perkembangan terakhir di Afghanistan dan masalah migrasi.
Taliban menguasai Afghanistan setelah mengambil alih Kabul pada 15 Agustus, di mana presiden dan pejabat tinggi lainnya meninggalkan negara itu.[AA]