ISLAMTODAY — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan kepada umat Islam untuk mengangkat suara melawan ketidakadilan yang mereka saksikan.
Hal ini disampaikannya saat memberikan pidato di forum pemuda di Istanbul pada Rabu (25/8)
“Muslim harus bertanggung jawab atas perdamaian dan kesejahteraan mereka sendiri, serta untuk keamanan dan masa depan seluruh umat manusia, dan mengangkat suara mereka melawan ketidakadilan yang mereka saksikan,” pungkas Recep Tayyip Erdogan dalam pesan videonya kepada Sidang Umum Forum Pemuda Kerja Sama Islam (ICYF) ke-4.
Erdogan mencatat bahwa dunia sedang menyaksikan salah satu masa paling bergejolak dalam sejarah manusia,
Erdogan mengatakan bahwa masalah keamanan, kegiatan teroris dan wabah Covid-19 mencegah perdamaian yang dirindukan.
“Muslim yang berjuang dengan konflik, migrasi, kemiskinan dan penyakit dalam geografi yang luas dari Suriah hingga Afghanistan, di sisi lain, harus berjuang dengan meningkatnya Islamofobia dan rasisme budaya, terutama di masyarakat Barat,” pungkasnya.
Erdogan pun mengutip salah satu pepatah lama yang dipegangnya bahwa “dunia lebih besar dari lima”, mengacu pada lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dalam seruan untuk mereformasi lembaga tersebut.
Erdogan mengatakan Turki menarik perhatian pada ketidakadilan global di setiap kesempatan.
Erdogan juga meminta kaum muda untuk mengambil bagian dalam peran yang sangat aktif dalam politik, akademisi, olahraga, komersial dan kehidupan sosial.
“Saya berharap Anda tidak membiarkan siapa pun datang di antara kita dan memecah belah Anda karena perbedaan etnis, sektarian atau budaya,” pungkasnya.
Perwakilan dari 56 negara anggota akan membahas strategi Forum Kerja Sama Islam Pemuda, pengembangan pemuda, pemberdayaan ekonomi, budaya, seni, olahraga, jaringan dan isu-isu lingkungan selama pertemuan dua hari.
Didirikan pada 2004 di Baku, ICYF adalah organisasi internasional, nirlaba dan non-partisan yang menyatukan organisasi payung pemuda terkemuka dari negara-negara anggota OKI, serta organisasi pemuda internasional yang mewakili minoritas Muslim di seluruh dunia.
Sumber: Anadolu