ISLAMTODAY ID-Kehadiran tokoh-tokoh familiar di jajaran kabinet menimbulkan keraguan apakah pemerintahan baru mampu mengatasi tantangan seperti pandemi Covid-19.
Perdana Menteri baru Malaysia Ismail Sabri Yaakob telah mempertahankan sebagian besar wajah-wajah yang dikenal di kabinetnya.
Dia juga berjanji pemerintahnya akan lebih terbuka karena untuk upaya menangani pandemi yang memburuk.
Susunan kabinet yang diresmikan pada hari Jumat (27/8), mencerminkan pendahulunya, Muhyiddin Yassin yang mengundurkan diri 16 Agustus setelah kurang dari 18 bulan menjabat karena pertikaian dalam koalisinya membuatnya kehilangan dukungan mayoritas.
Lebih lanjut, Ismail tidak mengangkat seorang wakil, tetapi mempertahankan empat jabatan menteri senior yang telah dibentuk oleh Muhyiddin untuk membuat faksi-faksi di pemerintahannya yang mayoritas Melayu tetap senang.
Untuk diketahui, Bankir Zafrul Abdul Aziz mempertahankan portofolio keuangan yang kuat sementara beberapa mantan menteri bertukar portofolio.
Pemerintahan Daur Ulang
Anggota parlemen oposisi segera menyuarakan kekecewaan dengan apa yang mereka sebut daur ulang dari pemerintah sebelumnya yang gagal menengahi pandemi meskipun keadaan darurat tujuh bulan dan penguncian sejak Juni.
Negara Asia Tenggara ini memiliki tingkat infeksi Covid-19 per kapita tertinggi di kawasan ini, dengan lebih dari 1,6 juta kasus yang dilaporkan, termasuk 15.211 kematian.
Lim Guan Eng seorang pemimpin oposisi, mengatakan kabinet baru mengecewakan dan menimbulkan pertanyaan apakah Ismail berkomitmen mencari solusi baru untuk pandemi dan resesi ekonomi.
Anggota parlemen oposisi lainnya, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, mengatakan itu adalah “kesempatan yang terbuang” bagi Ismail untuk membawa perubahan nyata.
Warga Malaysia Tidak Setuju
Banyak orang Malaysia juga mengecam keputusan itu di media sosial, dengan mengatakan bahwa mereka merasa kecewa dengan kembalinya apa yang dianggap banyak orang sebagai kabinet yang tidak kompeten.
Ismail mengatakan tim tersebut dipilih berdasarkan pengalaman mereka dan untuk memastikan stabilitas.
Dia berjanji ekonomi akan dibuka kembali secara bertahap di tengah penguncian.
“Kabinet ini akan mengambil pendekatan baru yang lebih terbuka dan lebih peka terhadap kebutuhan saat ini untuk memulihkan kepercayaan publik,” ujarnya dalam siaran langsung nasional, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (27/8).
Untuk diketahui, Ismail adalah seorang menteri senior yang bertanggung jawab atas pertahanan di bawah pemerintahan Muhyiddin, sebelum ia dipromosikan menjadi wakil perdana menteri pada Juli tahun ini.
Politisi Yang Sama, Peran Baru
Ismail mengatakan kabinet akan dilantik pada hari Senin (23/8) dan bahwa setiap kementerian harus membuktikan kinerja mereka dalam 100 hari pertama di kantor.
Mantan Menteri Ilmu Pengetahuan Khairy Jamaluddin terkenal yang bertanggung jawab atas program vaksinasi, sekarang menjadi menteri kesehatan.
Mantan Menteri Kesehatan Adham Baba mengambil alih portofolio sains.
Mantan Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein adalah Menteri Pertahanan, sementara mantan Menteri Komunikasi Saifuddin Abdullah diangkat menjadi menteri luar negeri.
Semua pos dipegang oleh etnis Melayu, kecuali transportasi dan sumber daya manusia.
Beberapa orang Malaysia memuji penunjukan Khairy, menyuarakan harapan bahwa dia dapat memperbaiki situasi di rumah sakit yang penuh sesak dan meningkatkan moral pekerja medis garis depan.
(Resa/TRTWorld)