ISLAMTODAY ID-Pada hari Ahad (29/8), Menteri Luar Negeri Iran yang baru Hossein Amir-Abdollahian, tiba di Damaskus dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad.
Selama kunjungannya ke Suriah, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian bersumpah bahwa Teheran dan Damaskus akan mengambil “langkah besar” untuk menghadapi sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat pada kedua sekutu regional tersebut.
“Kepemimpinan kedua negara akan bersama-sama mengambil langkah besar untuk menghadapi terorisme ekonomi dan mengurangi tekanan pada rakyat kami”, ujar Amir-Abdollahian, dikutip oleh AP, tanpa merinci langkah apa yang akan diambil.
“Suriah sebagai “tanah perlawanan”, memuji cara Teheran dan Damaskus dapat bekerja sama “di lapangan dan mencapai kemenangan bersama,” ungkap Amir-Abdollahian seperti dilansir dari Sputniknews, Ahad (29/8).
Kedua negara menghadapi tekanan karena sanksi Amerika yang melumpuhkan, menghalangi partisipasi mereka dalam arsitektur keuangan global dan juga ada dalam daftar “negara sponsor terorisme” Departemen Luar Negeri AS.
Sementara itu, Washington menjatuhkan sanksi terhadap Teheran menyusul penarikan mantan Presiden AS Donald Trump dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) pada tahun 2018. Suriah berada di bawah sanksi dari AS dan Uni Eropa sebagai sarana menekan pemerintah Suriah untuk mengizinkan apa yang negara-negara Barat gambarkan sebagai “transisi demokratis seperti yang diminta rakyat Suriah”.
Sanksi AS terhadap Iran telah menyebabkan kelangkaan bahan bakar di Suriah yang telah memicu masalah bagi ekonomi negara itu karena Damaskus bergantung pada pengiriman minyak Iran.
Suriah telah mengalami banyak serangan selama dua tahun terakhir, dengan Damaskus dan Teheran mencatat bahwa Israel kemungkinan besar bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Lebih lanjut, pertemuan mereka terjadi tak lama setelah partisipasi mereka dalam konferensi Timur Tengah atas nama Iran bersama dengan para pejabat dari dalam kawasan membahas cara-cara untuk meredakan ketegangan regional.
(Resa/Sputniknews/AP)