ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com dengan judul US Will Push More Arab States To Normalize With Israel.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan pada hari Jumat (17/9) bahwa AS akan terus mendorong negara-negara Arab untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Untuk diketahui, bulan ini menandai peringatan satu tahun penandatanganan perjanjian yang ditengahi pemerintahan Trump yang menormalkan hubungan dengan Israel dan UEA, dan Bahrain, yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.
Menyusul UEA, Maroko juga dinormalisasi dengan Israel.
Sudan setuju dengan Israel untuk membuka hubungan, tetapi Khartoum lambat membangun hubungan diplomatik.
“Kami akan mendorong lebih banyak negara untuk mengikuti jejak Emirat, Bahrain, dan Maroko,” ujar Blinken dalam pertemuan virtual dengan para menteri negara-negara tersebut, seperti dilansir dari ZeroHedge, Sabtu (19/9).
Meskipun disebut-sebut sebagai kesepakatan damai, Kesepakatan Abraham akan menyebabkan masuknya lebih banyak senjata AS di wilayah tersebut.
Selain itu, kesepakatan ini telah gagal memperlambat aneksasi Israel secara de facto atas Tepi Barat melalui pemukiman dan kebrutalan Israel terhadap rakyat Gaza.
Sementara itu, karena setuju untuk melakukan normalisasi dengan Israel, UEA dianugerahi kesepakatan senjata senilai USD23 miliar yang mencakup jet tempur F-35 yang dijeda sebentar oleh pemerintahan Biden tetapi kemudian memutuskan untuk melanjutkan.
Bagi Maroko, AS mengakui kedaulatan Muskat atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan, langkah lain yang tidak akan dibatalkan oleh Presiden Biden.
Pemerintahan Trump menekan Khartoum untuk melakukan normalisasi dengan Israel dengan menambahkannya sebagai syarat untuk mengeluarkan Sudan dari daftar teror AS.
Untuk dihapus dari daftar, AS membuat Sudan membayar USD335 juta sebagai kompensasi kepada korban pemboman kedutaan AS tahun 1998 di Kenya dan Tanzania yang dilakukan oleh al-Qaeda, meskipun Osama bin Laden diusir dari Sudan pada tahun 1996.
Pemerintahan Clinton mengebom sebuah pabrik farmasi di Sudan sebagai tanggapan atas serangan kedutaan, sesuatu yang bahkan tidak pernah diminta maaf oleh AS.
Aspek utama dari Kesepakatan Abraham adalah mengisolasi Iran.
Menurut media Israel, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyampaikan gagasan kepada Presiden Biden tentang aliansi anti-Iran bergaya NATO di Timur Tengah yang mencakup Israel dan negara-negara Arab yang menentang Iran.
Awal tahun ini, ada laporan bahwa Israel sedang dalam pembicaraan dengan Bahrain, UEA, dan Arab Saudi tentang gagasan aliansi anti-Iran.
(Resa/ZeroHedge)